%0 Thesis %9 Skripsi %A Jamiin Nopri, NIM. 11230066 %B Fakultas Dakwah dan Komunikasi %D 2017 %F digilib:24400 %I UIN Sunan Kalijaga %K Peran, Majelis Dzikir, Shalawat, Preman. %T PERAN MAJLIS DZIKIR DAN SHOLAWAT HIDAYATUL MUHTADIIN DALAM MEMBANGUN KESADARAN BERAGAMA TERHADAP PARA PREMAN DIKAMPUNG JAGALAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24400/ %X Upaya melakukan penyadaran adalah suatu tindakan dalam bentuk kepedulian terhadap sesama, bahwa sesama manusia harus saling mengingatkan dan saling berbagi dalam hal kebaikan. Akan sangat menarik jika penelitian tentang suatu peran sebuah majlis yang melakukan penyadaran dengan kegiatan yang sekiranya bisa mengalihfungsikan hati dan prilaku seseorang dari prilaku yang jahat menjadi baik. Hal ini dilakukan penulis berdasarkan asumsi bahwa lantunan dzikir dan shalawat bisa mengubah hati dan prilaku seseorang dengan sendirinya. Di Kampung Jagalan Ledoksari RT/RW 05/01, Kelurahan Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta terdapat sebuah majelis dzikir dan shalawat yang didominasi oleh para mantan preman. Nama majelisnya yaitu Majlis Dzikir dan Shalawat Hidaayatul Muhtadiin, majlis ini dibentuk atas dasar ingin mengajak para masyarakat untuk lebih baik, khususnya masyarakat Kampung Jagalan yang dikenal salah satu kampung preman di Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan penelitian Deskriptif- Kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan suatu masalah secara obyektif dan akurat pada masalah-masalah yang diteliti. Penelitian ini lebih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, serta lebih mudah memperoleh data-data untuk menjawab permasalahan penelitian. Selama penulis berinteraksi dengan para jama’ah majelis dzikir ini, banyak hal-hal yang penulis temukan, salah satunya pada kebiasaan para jamaah sebelum bergabung dengan majlis, hampir seluruh para jama’ah yang sebelumnya mempunyai latarbelakang yang tidak baik seperti mabuk dan judi. Ada pun hasil penelitiannya, yaitu majelis dzikir dapat meningkatkan kesadaran serta keagamaan para preman, para jama’ah lebih aktif dalam beribadah baik didalam kegiatan maupun diluar kegiatan, dan setelah mengikuti majelis dzikir dan sholawat, para preman dapat meninggalkan kebiasaan buruknya. %Z Dra. Siti Syamsiyatun, M.A., Ph.D.