%0 Thesis %9 Skripsi %A MISBACHUL MUNIR, NIP. 12720044 %B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA %D 2017 %F digilib:24769 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K pondok pesantren, waria, perilaku dan interaksi sosial %P 93 %T BERDAMAI DENGAN IDENTITAS GANDA ( STUDI ATAS STATUS SANTRI DAN WARIA DI PONDOK AL-FATAH CELENAN JAGALAN BANGUNTAPAN YOGYAKARTA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24769/ %X Kalangan waria dikategorikan sebagai kelompok minoritas, yang mana keberadaannya selalu terpinggirkan. Di Indonesia sendiri, waria banyak ditentang dan ditolak oleh masyarakat umum karena masyarakat beranggapan negatif, yang menganggap waria adalah sampah masyarakat dan penyebar penyakit di masyarakat, sehingga waria selalu mendapatkan perlakuan yang semena-mena dari masyarakat. Sebagai dampaknya banyak bermunculan gerakan dalam memerdekakan kaum waria tersebut, akan tetapi tidak sedikit pula muncul gerakan yang menentang adanya waria ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara waria dalam berperilaku di masyarakat dan untuk mengetahui pesan atau makna yang terkandung dalam setiap perilaku waria. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dramaturgi dari Erving Goffman. Sifat dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dan dalam mendapatkan informasi penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi nonpartisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan cara berperilaku waria ketika didepan masyarakat dengan cara berperilaku ketika tidak didepan masyarakat. Perbedaan paling meninjol ditunjukkan oleh waria pemula. Yang mana dalam berperilaku, waria pemula hanya menampilkan kewariannya hanya pada saatsaat tertentu saja. Selain itu, cara berperilaku waria menunjukkan adanya maksud tertentu, yaitu adanya usaha untuk menghilangkan stigma negatif di masyarakat %Z Achmad Zainal Arifin, MA