TY - THES N1 - Dr.Nurus Sa?adah S.Psi.,M.Si.,Psi ID - digilib24812 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24812/ A1 - NUR HANDAYANI, SPDI, NIM. 1420410157 Y1 - 2016/10/26/ N2 - Perceraian di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, bahkan peningkatan tersebut tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga terjadi di beberapa daerah di nusantara. Salah satunya yaitu di Kecamatan Tugumulyo yang merupakan kecamatan dengan jumlah perceraian tertinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan. Selama lima tahun terakhir, perceraian di Kecamatan Tugumulyo terjadi sebanyak 16 hingga 28 persen setiap tahunnya. Menghadapi fenomena tersebut, BP4 dituntut mencari solusi yang tepat dengan melakukan upaya yang bersifat preventif dan kuratif yaitu berupa bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah. Upaya ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga sakinah pada masyarakat dan membantu mengurangi angka perceraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan, hasil, dan efektifitas bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah yang diterapkan BP4 Kecamatan Tugumulyo sebagai upaya membantu mengatasi perceraian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi (evaluation research).Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif dengan model Miles&Huberman, sedangkan data kuantitatif dianalisis secara kuantitatif deskriptif yang diprosentasekan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah yang diterapkan BP4 Kecamatan Tugumulyo belum efektif. Hal ini dapat diketahui dari proses pelaksanaan dan hasil kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan dan program yang telah ditetapkan. Dari perspektif konseling, pendekatan yang digunakan konselor BP4 termasuk pada pendekatan kognitif behaviour dan pendekatan sistem keluarga. Akan tetapi, tahapan-tahapan dalam proses konseling belum dilaksanakan secara sistematis, seperti pelaksanaan assessment, evaluasi, dan tindaklanjut. Hasil dari bimbingan konseling pranikah belum mampu mewujudkan keluarga sakinah pada masyarakat, karena hasilnya sebatas pengetahuan awal dalam berumahtangga dan pasangan yang pernah mengikuti bimbingan konseling pranikah masih dominan memiliki masalah rumah tangga. Adapun hasil dari pelaksanaan konseling pasca nikah berupa layanan mediasi belum dapat mengatasi krisis keluarga dan mengurangi angka perceraian, karena sebagian besar pasangan yang telah mendapat layanan mediasi konseling tidak bisa didamaikan dan tidak diketahui hasilnya. Konselor BP4 tidak mengikuti perkembangan dengan tindak lanjut karena hal ini dilakukan sebatas formalitas yang diwajibkan bagi pegawai BUMN dan PNS saja yang hendak menggugat cerai. Secara kuantitatif deskripstif menurut para responden nilai pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah hanya 45,91% dan termasuk pada kategori kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah yang diterapkan BP4 Kecamatan Tugumulyo belum efektif. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Perceraian KW - Bimbingan Konseling Perkawinan KW - BP4 M1 - masters TI - EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING PRANIKAH DAN PASCA NIKAH DALAM MEMBANTU MENGATASI PERCERAIAN (STUDI EVALUASI BP4 KECAMATAN TUGUMULYO MUSI RAWAS) AV - restricted EP - 208 ER -