@phdthesis{digilib24846, title = {KALIMAT SADR WA ISHTIQATIHA FI AL QUR'AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH DALALIYYAH)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 13110033 SRI WAHYUNI}, year = {2017}, note = {H. HABIB}, keywords = {dada, hati, pergi, dan pikiran.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24846/}, abstract = {Penelitian dalam skripsi ini berawal dari sebuah problem yang disebut sebagai problem semantik, yaitu sebuah problem yang senantiasa melekat pada manusia dalam rangka memahami al-Qur?an sebagai teks yang tidak terlepas dari bingkai linguistik. Salah satu cara untuk memahami teks linguistik yaitu bisa ditempuh dengan semantik. Kata-kata dalam al-Qur?an itu sebenarnya menyimpan rahasia yang rumit sehingga banyak menimbulkan perbedaan makna. Kata di dalam al-Qur?an memiliki perbedaan makna karena adanya konteks dalam al-Qur?an, salah satu kata yang mempunyai makna yang berbeda yaitu kata Shadar. Pada umumya kata shadr memiliki makna dada, namun di dalam al-Qur?an tidak hanya memiliki satu makna namun terdapat beberapa makna. Analisis yang digunakan untuk memahami makna kata Shadar yaitu dengan analisis semantik Thoshihiko Izutzu, dalam penggunaan analisis ini perlu memperhatikan makna dasar dan makna relasional. Untuk memahami makna dasar dan makna relasional maka dilakukan dengan tahap analisis sintagmatik dan paradigmatik. Hasil dari analisis semantik ini maka ditemukanlah jawaban terhadap apa makna deskriptif dan makna evaluatif dari kata shadar sebagai bagian dari semantik Qur?ani. Kata shadar dalam al-Qur?an ditemukan ada 64 kata dalam64 ayat dengan bentuk atau derivasi yang berbeda yaitu yashduru, shodron, shodrohu, shodry, dan shodruka. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pemahaman makna kata shadar didapatkan beberapa perbedaan makna di dalam beberapa ayat al-Qur?an, yaitu bermakna dada, hati, pergi, dan pikiran.} }