%A NIM. 1420410018 IRFAN JAMIL %O Dr. Abdul Munip, M.Ag, %T PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN (STUDI KASUS SMP AL-MUHAJIRIN MUARA BADAK KUTAI KARTANEGARA) %X Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan Islam yang dirumuskan dalam bentuk teologi pembebasan mempunyai peran yang sangat penting sekali dalam kehidupan umat manusia. Dalam gerakan pembebasan, pendidikan diarahkan untuk menghasilkan pribadi-pribadi dengan kemanusiaan yang utuh dan berjiwa merdeka. Konsep pendidikan Islam perspektif teologi pembebasan memiliki manusia bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri dan mencapai kepenuhan eksistensinya menjadi manusia paripurna. Konsep tersebut dapat diwujudkan dengan praksis, yaitu antara refleksi dan aksi, teori dan praktek, serta iman dan amal. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu melahirkan manusia merdeka dan bertanggungjawab, serta mampu menghargai satu sama lain. Penelitian ini terkait dengan pendidikan Islam dilihat dengan teologi pembebasan studi kasus di SMP Al-Muhajirin Muara Badak. Proses pengumpulan data dilakukan melalui metode dengan langkah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode diskripsi; yakni data dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diberikan penjelasan-penjelasan secara lebih sistematis, interpretasi; yakni memahami data yang didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi secara khas semua apa yang tertuang secara obyektif dipahami secara mendalam dan ditafsirkan makna yang sesungguhnya untuk menunjukkan arti, mengungkapkan serta mengatakan esensi dari konsep pendidikan Islam dengan teologi pembebasan di SMP Al-Muhajirin secara objektif. Dalam menarik sebuah kesimpulan, digunakan metode berfikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa esensinya, mampu menjadi basis pendidikan Islam, dengan formulasi sebagai berikut: gagasan konsep pendidikan Islam di SMP Al-Muhajirin (yang merupakan salah satu lembaga pendidikan) tertuang dalam (visi misi, proses pelaksanaan dari sistem pendidikan) dari 4 unsur (tujuan, kurikulum, metode, dan evaluasi) itu sudah terjelaskan secara gamblang dengan mengemukakan empat pilar teologi pembebasan yang digelorakan Francis Wahono Nitiprawiro. Keempat langkah itu (1) Kemerdekaan: menunjukkan SMP Al-Muhajirin bagian dari lembaga pendidikan yang merangsang peserta didik berfikir mandiri dan tidak terkungkung pada aspek kepentingan dunia semata, tetapi dikaitan dengan dimensi spritual, (2) Kesaudaraan; setiap manusia mempunyai kedudukan dan derajat yang sama tanpa dibedakan berdasarkan (agama, budaya, kelas sosial, gender dan lainnya), berbaur dalam satu naungan/ atap (SMP Al-Muhajirin) menekankan hormat pada keunikan, hormat pada kemajemukan, nilai ini nampak nyata pada kesederhanaan peserta didik (saling akrab antar satu dan lainnya), (3) Keadilan sosial; tidak hanya sekedar kesamarataan tetapi kepada pencukupan syarat atau sarana dasar kehidupan bagi manusia, (4) kerakyatan; bukan hanya cinta bangsa tetapi lebih jauh kepada rasa cinta kepada kemanusiaan terutama mereka yang terpinggirkan, inti dari kerakyatan adalah kedaulatan dan pemberdayaan rakyat. %K Pendidikan Islam, perspektif teologi pembebasan,SMP Al-Muhajirin, %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib24848