relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24853/ title: AL NA'T FI KITAB AL GHULU WA ATHARUH FI AL IRHAB WA IFSAD AL MUJTAMA' LI AL SAYYID MUHAMMAD IBN ALWIY AL HASANIY TUWUFI SANAH 1425 H creator: AHMAD SIRFI FATONI, NIM. 13110105 subject: Kesusastraan Arab description: Na‟at merupakan salah satu kajian terpenting dalam ilmu nahwu. Na‟at menurut maknanya dibagi dua yaitu na’at haqiqi dan sababi. Na’at haqiqi yaitu na‟at yang menunjukkan sifat yang ada pada man’utnya, sedangkan na’at sababi yaitu na‟at yang menunjukkan sifat pada lafadz setelahnya di mana lafadz tersebut ada kaitannya dengan man‟ut. Adapun na‟at menurut lafadznya dibagi tiga yaitu na’at mufrod, na’at jumlah dan na’at syibih jumlah. Na‟at dalam penelitian ini merupakan objek formal bagi peneliti. Adapun objek materialnya yaitu kitab karangan Sayyid Muhammad bin „Alawi yang berjudul “Al-Ghuluwwu wa Atsaruhu fi al-Irhab wa Ifsadi al-Mujtama”. Buku ini sangat penting untuk dikaji dengan pendekatan nahwu karena untuk meminimalisir pemahaman yang keliru oleh orang-orang awam yang disebabkan minimnya pengetahuan mereka tentang kaidah-kaidah bahasa Arab khususnya tentang kaidah na‟at. Latar belakang peneliti yaitu jika man‟ut terdiri dari mudhof dan mudhof ilaih, apakah na‟at tersebut mengikuti mudhof atau mudhof ilaih atau keduaduanya secara bersamaan? Apakah mengikutinya berdasarkan makna dari keduanya atau salah satu dari keduanya dan apakah mengikutinya berdasarkan i’rab dari keduanya atau salah satu dari keduanya, contoh: .وقواعذُ مُناهجنا اُلأولى Problem lain yaitu ada beberapa kata yang mana lafadznya mufrod tetapi maknanya jamak ) قوم، بُعض، أُهل (, apakah na‟at mengikuti man‟utnya dari segi lafadz atau makna? Dan mana yang lebih baik mengikuti lafadz atau makna? Contoh: بل إُنَّ مُه اُلغلو اُلظاهر وُصفَ بُعضِ أُهل اُلسوك وُالتربيت اُلمنخرطيه فُي اُلعبادة , dan juga apakah المنخرطيه menyifati بعض atau أهل . Ada juga problem lain yaitu tentang al-man’ut al-mahdzuf. Adapun solusinya adalah dengan melihat konteks kalimat sebelum dan setelahnya serta menganalisis kasusnya dengan membandingkan terhadap kaidah nahwu yang telah dibakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan bersifat deskriptif analisis. Peneliti juga memakai metode sampling untuk memudahkan pengklasifikasian dalam penelitiannya. Berdasarkan pengamatan peneliti na’at haqiqi berjumlah 440 buah, na’at sababi 3 buah, na’at mufrod 372 buah, na’at jumlah 28 buah dan na’at syibih jumlah 40 buah. date: 2017-02-08 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: ar identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24853/1/13110105_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: ar identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24853/2/13110105_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: AHMAD SIRFI FATONI, NIM. 13110105 (2017) AL NA'T FI KITAB AL GHULU WA ATHARUH FI AL IRHAB WA IFSAD AL MUJTAMA' LI AL SAYYID MUHAMMAD IBN ALWIY AL HASANIY TUWUFI SANAH 1425 H. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.