%0 Thesis %9 Masters %A RUSDIYANTO, S HUM, NIM. 1420510103 %B PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA %D 2017 %F digilib:24900 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Substantif, Formalis, HMI, PMII, IMM, KAMMI, LDK, Gema Pembebasan. %P 184 %T GERAKAN ISLAM SUBSTANTIF MENUJU GERAKAN ISLAM FORMALIS (DINAMIKA DAN PERUBAHAN BASIS GERAKAN MAHASISWA ISLAM DARI MASA ORDE BARU SAMPAI PASCA REFORMASI: 1965-2014) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24900/ %X Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang membahas tentang dinamika dan perubahan gerakan mahasiswa Islam dari masa Orde Baru sampai dengan pasca reformasi. Gerakan mahasisiwa Islam merupakan salah satu bagian penting dari gerakan Islam Indonesia yang ikut andil dan berperan aktif dalam setiap babakan sejarah Indonesia pasca kemerdekaan. Sebagai bagian dari gerakan Islam, gerakan mahasiswa dengan peran yang diberikan dalam setiap momentum peralihan kekuasaan selalu mengawali dengan penuh harapan dan optimis, tetapi dalam perjalanannya seringkali mengalami kekecewaan, hal ini sangat terlihat pada masa Orde Baru. Pasca kemerdekaan RI sampai masa Orde Baru organisasi mahasiswa Islam yang dominan antara lain HMI (1947), PMII (1960), IMM (1964), ketiga organisasi yang telah lahir sejak masa Orde Lama ini memiliki basis anggota yang tersebar di berbagai kampus baik PTS, PTN, PTAI. HMI memiliki basis massa di PTN, PMII di PTAI, sedangkan IMM di PTM. Sebagai organisasi yang lahir sejak masa awal kemerdekaan dan telah mengalami berbagai dinamika, ketiga organisasi ini memiliki corak keisalaman yang bersinggugan atau identik dengan organisasi Islam arus utama Indonesia (NU dan MD), dan karakter keislaman yang dikembangkan cenderung kontekstual dan substansial. Sejak tahun 1980an, ketiga organisasi ini mulai kesulitan merekrut anggota karena kebijakan pemerintah pada waktu itu sangat membatasi gerakan mahasiswa, tetapi sampai akhir masa Orde Baru organisasi ketiga organisasi ini masih tetap dominan. Bersamaan dengan itu muncullah gerakan dakwah, yang dalam konteks kampus berbentuk Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Gerakan Dakwah ini berkembang pesat dan pada penghujung runtuhnya Orde Baru LDKLDK yang tergabung dalam Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) ini membentuk organisasi bernama KAMMI (1998), dari gerakan Dakwah ini pula pada tahap berikutnya juga lahir Gema Pembebasan (2004). Kedua Organisasi ini berkembang pesat pada masa reformasi. Di kampus-kampus negeri non agama KAMMI bahkan mampu mengambil alih dominasi yang sebelumnya dipegang oleh HMI. Sedangkan di PTAI, organisasi-organisasi baru hanya berkembang di fakultas atau jurusan tertentu, biasnya di fakultas/jurusan eksakta. LDK, KAMMI dan Gema Pembebasan ini memiliki relasi kultural keisalaman dengan gerakan Islam trans-nasional, dan karakter keisalaman yang dikembangkan cenderung praktis dan formalis. %Z Dr. Muhammad Wildan, M.A