@phdthesis{digilib24921, month = {February}, title = {FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KONVEKSI DI KABUPATEN KLATEN}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 13810094 AQLIMATUL HILDHA}, year = {2017}, note = {SUNARYATI, S.E., M.Si.}, keywords = {Industri, tenaga kerja, upah, modal, proses produksi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24921/}, abstract = {Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pembangunan ekonomi suatu negara dengan didukung ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi banyaknya penduduk suatu negara dapat menimbulkan berbagai masalah seperti masalah pengangguran. Daerah diberi kewenangan untuk mengelola daerahnya melalui potensi-potensi dari daerah tersebut. Kabupaten Klaten dengan potensi daerahnya memiliki beberapa produk unggulan yang salah satunya adalah industri konveksi. Industri konveksi yang menghasilkan produk pakaian yang merupakan kebutuhan primer dari setiap masyarakat dan salah satu sektor industri dengan kebutuhan tenaga kerja yang besar. Beberapa tahun belakangan industri konveksi di Kabupaten Klaten mengalami perkembangan dimana tidak hanya terpusat di satu kecamatan saja melainkan berkembang ke beberapa kecamatan lain. Ini merupakan peluang bagi Kabupaten Klaten untuk menyerap tenaga kerja melalui industri konveksi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri konveksi yang ada di Kabupaten Klaten dengan tiga variabel penelitian yaitu upah, modal serta proses produksi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa upah, modal dan proses produksi secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di industri konveksi Kabupaten Klaten. Akan tetapi melalui uji t diketahui bahwa hanya variabel modal dan proses produksi yang berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Sedangkan variabel upah tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, itu artinya bahwa kenaikan maupun penurunan dari upah tidak akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang ada.} }