%0 Thesis %9 Skripsi %A IZZUDDIN RAMADHAN ASH, NIM. 12360003 %B FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM %D 2017 %F digilib:24945 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Hari Santri Nasional, Nahdatul Ulama, dan Muhammadiyah %P 87 %T HARI SANTRI NASIONAL (STUDI KOMPARATIF RESPONS POLITIK ORMAS NAHDATUL ULAMA’ DAN MUHAMMADIYAH) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24945/ %X Penetapan Hari Santri Nasional merupakan hal yang membanggakan bagi kalangan ulama dan santri. Perjuangan para ulama dan santri terdahulu serta kontribusi ulama dan santri pada masa sekarang akhirnya mendapatkan apresiasi dari pemerintah dalam bentuk Hari Santri Nasional. Sambutan dari masyarakat terkait penetapan Hari Santri Nasional sangat beragam, beberapa menyambut dengan responsif sedangkan sebagian yang lain kurang responsif. Pendapat terkait penetapan Hari Santri Nasional juga dikemukakan dari berbagai organisasi masyarakat; ada yang memberikan dukungan dan aja juga yang memberikan penolakan. Dukungan dan penolakan tersebut terfokus pada pandangan dari Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Hal inilah yang menjadi fokus penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research, yaitu jenis penelitian yang dilakukan dan difokuskan pada telaah, pengkajian dan pembahasan literatur yang terkait dengan Hari Santri Nasional, Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah dan politik untuk mengetahui sejarah dari Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah sehingga bisa membuat analisis mengenai penyebab adanya perbedaan pandangan dari kedua ormas tersebut terkait Hari Santri Nasional. Berdasarkan penelitian pustaka yang sudah dilaksanakan maka disimpulkan bahwa Hari Santri Nasional adalah bentuk penghargaan dan penghormatan pemerintah terhadap perjuangan dan kontribusi para ulama dan santri. Penetapan Hari Santri Nasional ternyata direspon secara berbeda oleh Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Nahdatul Ulama cenderung mendukung Hari Santri Nasional dengan beranggapan bahwa penetapan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap jasa para santri yang turut serta membangun bangsa ini. Sedangkan Muhammadiyah cenderung menolak Penetapan Hari Santri Nasional dengan beranggapan bahawa penetapan itu ditakutkan dapat menyebabkan perselisihan antara kaum santri dan non-santri. Adapun penyebab dari perbedaan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah adalah pandangan dasar dari kedua organisasi masyarakat tersebut dan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dianggap hanya mewakili Nahdatul Ulama saja. %Z FUAD MUSTAFID, M.Ag.