@mastersthesis{digilib25019, month = {October}, title = {PARADIGMA KEILMUAN INTEGRASI-INTERKONEKSI (STUDI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PROGRAM MAGISTER PRODI PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1320411269 AHMAD MUFLIHIN}, year = {2016}, note = {Dr. Radjasa Mu?tasim, M.Si.}, keywords = {Integrasi-Interkoneksi, Kurikulum}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25019/}, abstract = {(khususnya UIN Sunan Kalijaga) dengan wider mandate-nya dan dengan paradigma keilmuan integrasi-interkoneksi sebagai core values-nya, menjadikan aktualisasi paradigma keilmuan tersebut penting untuk diterapkan di lapangan, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, guna mengetahui hal tersebut penulis meneliti bagaimana paradigma keilmuan integrasi-interkoneksi dalam desain dan implementasi kurikulum. Lokasi penelitian ini yakni pada Program Magister Prodi Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teori yang digunakan adalah konsep paradigma keilmuan integrasiinterkoneksi dan teori kurikulum. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Analisis data yang digunakan adalah analisis induktif, yaitu dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Kemudian data tersebut dianalisis dan dibuat kesimpulan. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis data model Miles dan Hubberman. Sedangkan untuk menguji keabsahan data, dilakukan dengan meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), debendability (reliabelitas) dan confirmability (objektivitas). Hasil penelitian ini adalah: Pertama, paradigma integrasi-interkoneksi dalam rumusan kompetensi (tujuan) telah termaktub secara eksplisit pada visi, misi, tujuan pendidikan, dan kompetensi lulusannya. Kemudian dalam rumusan mata kuliah (isi/ materi), ada empat mata kuliah bekal pasca yang merupakan ?ruh? dari paradigma integrasi-interkoneksi. Selanjutnya dalam rumusan strategi pembelajaran, metode diskusi dan presentasi makalah merupakan metode yang banyak digunakan, dengan penekanan proses pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student oriented) dan belajar aktif (active learning). Sedangkan dalam rumusan penilaiannya, menggunakan dua sistem penilaian, yakni tes (ujian tulis UTS dan UAS) dan non tes (makalah, paper, presentasi, keaktifan kuliah dan lainlain). Kedua, paradigma integrasi-interkoneksi dalam penyusunan program pembelajaran/ outline mata kuliah, secara eksplisit belum menjelaskan tentang integrasi-interkoneksi, baik mata kuliah pendukung i-kon, level, ranah, maupun proses integrasi-interkoneksi yang terjadi. Proses integrasi-interkoneksi dilihat dari topik-topik yang dikaji dalam outline mata kuliah tersebut. Kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran, kemampuan setiap dosen adalah ?senjata utama? dalam mengarahkan mahasiswa untuk berpikir integrasi-interkoneksi. Selanjutnya dalam proses penilaian, dilakukan lewat ujian tulis, diskusi kelas, dan kualitas makalah.} }