TY - THES N1 - Drs. Indal Abror, M.Ag ID - digilib25052 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25052/ A1 - LILIS KARINA PINAYUNGAN, NIM. 13531164 Y1 - 2017/02/27/ N2 - Dewasa ini, tidak banyak penelitian ayat-ayat al-Qur?an yang berkaitan dengan kepemimpinan politik secara akademik. Padahal Indonesia sangat membutuhkan karya ilmiah tentang kepemimpinan, karena kondisi Indonesia saat ini sedang diributkan dengan perdebatan perbedaan pendapat tentang kepemimpinan politik. yang mana kepemimpinan merupakan inti dari kemajuan suatu negara, segala sesuatunya tergantung pada tindakan pemimpin. Namun sangat disayangkan bahwa proses kepemimpinan ini tidak fokus pada ideologinya seorang pemimpin. Penelitian ini memfokuskan pada penafsiran al-Baid?w? dalam tafsir yang berjudul Anw?ru al- Tanz?l wa Asr?ru al-Ta?w?l terhadap term Khal?fah, ?l? al-Amri dan Im?m yang notabenenya berhubungan dengan kepemimpinan politik dalam suatu negara. Selain tiga term tersebut penelitian ini juga akan membahas ayat-ayat al-Qur?an yang berkaitan dengan memilih pemimpin. Pembatasan penelitian pada al-Baid?w?, karena kondisi politik semasa hidup al-Baid?w? menjabat sebagai Hakim di kota Syir?z mengalami kemunduran yang disebabkan lemahnya para Khalifah dalam kepemimpinan. Beliau juga seorang intelektual yang memiliki banyak karya, salah satunya karya yang paling populer Anw?ru al-Tanz?l wa Asr?ru al-Ta?w?l, yang merupakan kitab tafsir yang ringkas dan jelas serta kekhasan lainnya. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) yang mana sumber primer penelitian ini adalah kitab Anw?ru al-Tanz?l wa Asr?ru al-Ta?w?l. Pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan Metode Kritik Sejarah (The Critical Historis Method), yakni pendekatan kesejarahan untuk mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam sejumlah data sejarah. Dari penelitian ini, ditemukan jawaban bahwa menurut al-Baid?w? yang disebut Khal?fah meliputi Nabi Adam dan keturunannya. ?l? al-Amri dan Im?m meliputi pangeran, putra mahkota, raja, kepala, pemimpin, penguasa, penuntun dan penunjuk jalan. al-Baidh?w? menekankan kembali bahwa setiap manusia memiliki hak untuk menjadi pemimpin. Beliau menjelaskan bahwa dalam memilih pemimpin dapat dilihat berdasarkan kehidupan sosial dan melihat bagaimana cara ia dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian akan terlihat kelayakannya untuk dijadikan pemimpin berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan, yakni mampu memakmurkan bumi, menahan hawa nafsu, berbuat benar, menepati janji, adil, mengangkat kaidah Islam dan mengharumkan nama negara. Menurut al-Baid?w? konsep pemilihan kepemimpinan berdasarkan, keturunan, ditunjuk langsung oleh kepala negara dan pemilihan umum. Bahkan dalam penyelesaian masalah juga disampaikan melalui tiga term di atas, yakni dengan cara mengembalikannya kepada Allah dan kitab-Nya, mengembalikannya kepada Rasulullah dan Sunnahnya, dan kepada pemegang kekuasaan serta yang memiliki pengetahuan luas (ulama dan Qiyas). PB - UIN Sunan Kalijaga KW - KEPEMIMPINAN POLITIK KW - AL-BAIDAWI KW - TAFSIR ANW?R AL-TANZIL WA ASR?R AL-TA?WIL M1 - skripsi TI - TAFSIR AYAT-AYAT KEPEMIMPINAN POLITIK MENURUT AL-BAIDAWI DALAM TAFSIR ANW?R AL-TANZ?L WA ASR?R AL-TA?W?L AV - restricted EP - 137 ER -