eprintid: 25218 rev_number: 13 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/02/52/18 datestamp: 2017-04-18 07:02:35 lastmod: 2017-04-18 07:03:43 status_changed: 2017-04-18 07:02:35 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Reza Robbia Mangunjaya, NIM. 10510038 title: LAKON “DAWALA JADI RAJA” DALAM PEMENTASAN WAYANG GOLEK DALANG ASEP SUNANDAR SUNARYA (TELAAH FILOSOFIS) ispublished: pub subjects: A divisions: jur_fa full_text_status: restricted keywords: Dawala dadi Raja, wayang golek note: Dr. H. Zuhri S.Ag., M.Ag. abstract: Atas dasar inilah, dalam pembahasan skripsi ini difokuskan untuk memahami bagaimana bentuk lakon “Dawala Jadi Raja” yang dipentaskan oleh Dalang Asep Sunandar Sunarya dan apa nilai-nilai filosofi yang dapat diambil dalam lakon tersebut. Adapun tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hendak menjelaskan dan memaparkan lakon bentuk lakon “Dawala Jadi Raja” yang dipentaskan oleh Asep Sunanandar Sunarya serta ingin menjelaskan tentang nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam Lakon “Dawala Jadi Raja” yang dipentaskan oleh Asep Sunandar Sunarya. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, dengan menalaah dan mencari makna yang terkandung dalam cerita lakon. Di samping itu agar penelitian lebih terfokus dan terarah penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita dalam lakon “Dawala Jadi Raja: pertama, bentuk lakon yang dikemas dalam bentuk cerita dengan menghadirkan tokoh-tokoh beserta karakteristiknya, dalam lakon ini sosok tokoh yang digunakan oleh Asep Sunandar menggunakan pola dasar baik dan buruk. Tokoh yang buruk diwakili oleh Raja Wijarnaka, dari sisi yang baik terdapat pada Semar dan Dawala. Yang kedua, cerita yang suguhkan dalam pementasan syarat akan makna filosofis, hal-hal yang dapat diambil adalah, syarat-syarat untuk menjadi pemimpin harus memenuhi beberapa keriteria. Setia dan Taat, Memegang teguh tujuan, Menjunjung tinggi yang diajarkan oleh agama, memegang teguh amanah, tidak sombong, disiplin, cerdas, terbuka, Ihklas. Di dalam lakon juga menyiratkan tentang hal-hal yang tidak patut dilakukan oleh seorang pemimpin suatu negara yang diperankan oleh raja Wijarnaka di mana dia memiliki karakter yang tidak sepatutnya dimiliki seorang raja, adalah gampang mengeluh, serakah dan gila harta, tidak sabar, mencuri, ini juga bagian dari kritik terhadap pola dan gaya pememrintah saai ini. date: 2016-12-22 date_type: published pages: 162 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Reza Robbia Mangunjaya, NIM. 10510038 (2016) LAKON “DAWALA JADI RAJA” DALAM PEMENTASAN WAYANG GOLEK DALANG ASEP SUNANDAR SUNARYA (TELAAH FILOSOFIS). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25218/1/10510038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25218/2/10510038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf