@phdthesis{digilib25228, month = {February}, title = {KONSEP NASIONALISME RELIGIUS SOEKARNO}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13510057 ASEP NENDI NUGRAHA}, year = {2017}, note = {Dr. H. Muhammad Taufik, S.Ag., M.Ag.,}, keywords = {religius, konsep nasionalisme}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25228/}, abstract = {Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Adapun pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan historis-filosofis, yaitu dengan cara menggunakan segala unsur metode umum yang berlaku bagi pemikiran filsafat. Cirinya yang ditonjolkan adalah penelitian dan pengkajian terhadap struktur ide-ide dasar serta pemikiran-pemikiran fundamental yang dirumuskan oleh seorang pemikir. Nasionalisme religius terfokus pada religiusitas keislaman Soekarno memposisikan dirinya menjadi manusia modern yang digandrungi rakyatnya, darah pembaharuannya terus mengalir hingga mengisi rongga-rongga pemikiran Islam. Soekarno sang orator ulung yang mengagitasi massa tidak akan pernah luput dari berbagai prasangka, baik itu bernada positif ataupun negatif. Tergantung dari sudut pandang mana kita menilai, akan tetapi jika kita menganalisis dari sudut pandang pemikirannya, dari pidatonya, tulisan-tulisan serta gerak perjuangannya, maka nilai-nilai religiusitas itu sangat tampak pada pribadinya daripada manusia yang mengklaim dirinya religius. Hubungannya dengan nasionalisme religius, Soekarno selalu menyatakan, bahwa nasionalisme Indonesia yaitu nasionalisme ketimuran yang seluas udara, Soekarno tidak pernah mengajarkan nasionalisme yang di arahkan kepada kebendaan melainkan kepada kerohanian, bahwa nasionalisme ketimuran sangat berbeda dengan nasionalisme Barat, nasionalisme kita membuat kita menjadi ?perkakasnya Tuhan?, dan membuat kita menjadi ?hidup dalam roh?.} }