@phdthesis{digilib25271, month = {March}, title = {EKSISTENSI UMAT TAO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11520045 MUHAMMAD DIRHAM MAHMUDA}, year = {2017}, note = {Roni Ismail, S.Th.I.,M.S.I.,}, keywords = {Taoisme, Eksistensi Umat Tao.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25271/}, abstract = {Taoisme merupakan agama tertua dan asli dari Cina. Tao masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, serta bersamaan dengan agama Buddha dan Konghucu. Di Indonesia, tiga agama dari Cina ini disebut dengan Tridharma yang tempat ibadahnya di dalam satu tempat yakni klenteng. Dari ketiga agama tersebut, hanya Buddha dan Konghucu yang telah ditetapkan menjadi agama resmi di Indonesia, sedangkan Tao belum. Dampak dari hal tersebut adalah pada pencantuman agama Tao dalam pelayanan hak-hak sipil penganutnya misalnya seperti pada kartu identitas. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai eksistensi umat Tao di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data utama yaitu umat Tao di Yogyakarta yang di dalamnya termasuk Ketua PUTI, Ketua MTI, dan Ketua Yayasan Klenteng Fuk Ling Miau Gondomanan Yogyakarta. Pegambilan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data pendukung lainnya diperoleh dari buku-buku dan jurnal tentang Taoisme, dengan belum diresmikannya Tao di Indonesia sebagai objek materialnya. Meskipun Tao belum ditetapkan sebagai agama resmi di Indonesia dan berdampak pada pelayanan administratif yang tercantum di kolom agama identitas, namun umat Tao di Yogyakarta masih bisa membuktikan eksistensinya di Yogyakarta. Hal tersebut yang kemudian dikaji lebih dalam lagi pada penelitian ini menggunakan teori tentang Strategi Perlawanan yang dikemukakan oleh James C. Scott untuk mengetahui upaya yang dilakukan umau Tao Yogyakarta dalam mempertahankan eksistensinya di Yogyakarta meski dengan belum ditetapkannya Tao sebagai agama resmi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tao merupakan agama asli Cina yang belum ditetapkan sebagai agama resmi di Indonesia. Pelayanan hak-hak sipil umat Tao di Indonesia seperti pada kartu identitas, masih menginduk kepada agama Buddha. Umat Tao di Yogyakarta memiliki tiga organisasi yaitu, PUTI, bergerak di bidang sosial keagamaan; MTI, yang bergerak di bidang pembinaan umat; dan perkumpulan Sinar Sentosa Yogyakarta, bergerak dalam peribadatan umat. Uamt Tao Yogyakarta melaksanakan ibadah setiap tanggal 1 dan 15 kalender Cina yang bertempat di klenteng Fuk Ling Miau dan setiap hari Jumat di kediaman ketua MTI. Upaya-upaya yang dilakukan umat Tao Yogyakarta untuk mempertahankan eksistensinya yaitu melaksanakan ibadah rutin di klenteng, mengadakan Ciang Tao atau pengajian akbar, mengadakan kegiatan sosial, dan menjalin dialog dengan tokoh-tokoh agama setempat.} }