@phdthesis{digilib25437, month = {January}, title = {UPACARA PURNAMA DAN TILEM MASYARAKAT HINDU DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT MUSLIM(STUDI LAPANGAN DI PURA GIRI STHANU KECAMATAN WONOGIRI)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM: 99522847 ARIEK SETYAWATI SYAFI'I}, year = {2004}, note = {Drs. H. Suhagyo. M.Ag. / Drs. Rahmat Fajri}, keywords = {UPACARA PURNAMA, TILEM MASYARAKAT HINDU, PURA GIRI STHANU}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25437/}, abstract = {Penyusunan skripsi yang berjudul Upacara Purnama dan Tilem Agama Hindu (studi lapangan di Pura Giri Sthanu). Tema Upacara Purnama dan Tilem di atas menarik untuk diteliti tentang hubungan interaksi antara umat Hindu minoritas dengan umat Islam mayoritas yang berada di sekitar pura yang terjalin dengan baik. Adapun yang menjadi rumusan masalah: Bagaimana pelaksanaan Upacara Purnama dan Tilem di Pura Giri Sthanu Wonogiri?, Apa makna Upacara Purnama dan Tilem bagi umat Hindu Kecamatan Wonogiri?, Bagaimana interaksi umat Hindu dengan masyarakat muslim di sekitar Pura?. Dari uraian di atas, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Dimana pendekatan fenomenologi ini digunakan untuk menjelaskan bidang hukum, seni dan agama yang meliputi ekspresi, pemikiran, tindakan dan interaksi sosial. Dengan pendekatan fenomenologi ini dirasa cocok dengan obyek dari tcma di atas yang meliputi pemaknaan Upacara Pumama dan Tilem, pelaksanaan Upacara Purnama dan Tilem serta interaksi masyarakat Hindu dengan masyarakat muslim di sekitar pura. Penyusunan skripsi ini mempunyai tujuan yaitu ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan upacara Purnama dan Tilem dari awal hingga akhir pelaksanaan, ingin mengetahui makna upacara Purnama dan Tilem bagi umat Hindu, dan ingin mengetahui bagaimana umat Hindu menjalin hubungan dengan masyarakat muslim mayoritas di sekitar pura. Setelah mengadakan penelitian di lapangan maka dapat diketahui hasil pelaksanaan Upacara Pumama dan Tilem. Sebelum pelaksanaan diperlukan persiapan dari diri setiap individu, kemudian persiapan sesaji dan tempat ibadah, dan setelah semua persiapan selesai bam kemudian dilasanakan upacara. dimulai dari sembah kosong untuk memanggil Dewata dan diakhiri dengan sembah kosong pula yang berfungsi untuk mengantar kembali Dewata kembali ke kahyangan. Selanjutnya mengenai hubungan interaksi atau adaptasi dengan lingkungan antar umat Hindu yang minoritas dan umat muslim mayoritas yang berada di sekitar pura berjalan dengan baik pada prinsipnya jika masing-masing umat memegang konsep Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama niscaya kehidupan beragama akan berjalan tertib dan tentram.} }