%A NIM.99532954 DEDE HAMIDIN %O Drs. Mahfudz Masduki, MA / Dra. Nurun Najwah, M.Ag %T PENAFSIRAN TERHADAP AYAT-AYAT REPRODUKSI (Kajian atas Kitab al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim Karya Tantawi Jauhari) %X Al-Qur'an memang bukan kitab ilmiah yang hanya menghimpun ayat-ayat tentang alam, namun ayat-ayat yang berkaitan dengannya mempunyai jumlah lebih dominan dibandingkan dengan ayat-ayat tentang hukum. Lalu mengapa sebagian besar ulama tafsir tidak banyak tertarik untuk menafsirkan al-Qur'an dari perspektif ilmiah, bahkan mereka cenderung mendekati al-Qur'an dari perspektis hukum dan akidah? Asumsi inilah yang menjadi bekal semangat Tantawi Jauhari, seorang tokoh tafsir bi al-'ilmi, untuk mengungkap kandungan-kandungan al-Qur'an melalui pendekatan ilmiah. Ketertarikan itu pulalah yang menyebabkan Tantawi Jauhari menghasilkan sebuah karya besar tafsir, al Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim. Kecenderungan 'ilmi di atas juga sangat mewarnai penafsiran Tantawi Jauhari ketika menafsirkan ayat-ayat tentang reproduksi manusia. Di antaranya bagaimana proses terbentuknya nutfah (air mani), pengaruh bahan-bahan nuffah terhadap pembentukan watak manusia, dan lain sebagainya. Penafsiran semacam ini jarang dilakukan uleh sebagian besar ahli tafsir ketika memberikan penjelasan mengenai kandungan ayat-ayat tentang reproduksi manusia. Dengan demikian, penyusun sangat tertarik untuk mengkaji penafsiran Tantawi Jauhari secara mendalam berkaitan dengan ayat-ayat tersebut. Untuk mengungkap penafsirannya, paling tidak ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni: Bagaimana penafsiran Tantawi Jauhari tentang ayat-ayat reproduksi manusia? Dan bagaimana korelasi penafsiran Tantawi Jauhari tentang ayat-ayat reproduksi manusia dengan teori ilmiah modern yang berkcmbang saat ini? Pertanyaan-pertanyaan di atas akan terjawab dengan sistematis dan benar jika diikuti dengan metode yang benar pula. Dengan demikian, untuk mendapatkan informasi yang lebih sistematis dan mendekati kebenaran mengenai penafsiran Tantawi Jauhari tentang ayat-ayat reproduksi manusia, maka penyusun menggunakan metode deskriptif-analitis sebagai langkah efektif untuk mendapatkan data yang lebih sistematis dan komprehensif. Secara garis besar penafsiran Tantawi Jauhari atas ayat-ayat reproduksi manusia dapat dibagi kedalam tiga point: Pertama, tentang asal mula penciptaan manusia pertama; kedua, tentang proses reproduksi manusia; dan ketiga, tentang pernbentukan janin dan pengaruh bahan-bahan nutfah terhadap pembentukan watak manusia. Menurut Tantawi Jauhari, proses reproduksi berjalan melalui beberapa tahapan unik yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Sehingga, dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut, Tantawi banyak merujuk pada penemuan-penemuan modern. Di antara penafsirannya yang menarik adalah ketika Tantawi berpendapat bahwa benih yang membentuk manusia itu pun memiliki implikasi cukup besar terhadap pembentukan watak manusiawinya. Dengan corak penafsirannya yang khas ini, Tantawi telah memberikan kontribusi nyata bagi generasi mufasir selanjutnya, paling tidak upayanya untuk memadukan antara ayat-ayat kauniyah (kealaman) dengan ayat-ayat kitabiyah (al-Qur'an) sehingga menjadi sebuah penafsiran yang sinergis. %K REPRODUKSI, Kitab al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim, Tantawi Jauhari %D 2004 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib25471