@phdthesis{digilib25647, month = {December}, title = {SINTAKSIS BAHASA ARAB (Telaah Terhadap Frase dan Metode Pengajarannya Bagi Penutur Asli Bahasa Indonesia)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.00420413 SITI ISTAFIYAH}, year = {2005}, note = {Abdul Munif, M.Ag.}, keywords = {SINTAKSIS, BAHASA ARAB, Frase, Bahasa Indonesia}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25647/}, abstract = {Bahasa Arab, sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, memiliki kaedah-kaedah yang mengatur keteraturan dalam bahasanya. Kaedah-kaedah tersebut di dalam bahasa Arab disebut nahwu atau dalam istilah kontemporernya disebut gramatika bahasa Arab atau sintaksis. Diantara bahasan penting di dalam tata bahasa (sintaksis) adalah frase yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak memiliki batas fungsi (subyek atau predikat). Untuk memaparkan kajian ini, penelitian ini menggunakan analisis kontrastif yakni memaparkan dan menganalisis secara sistematis hakekat perbedaan dan persamaan antara kedua bahasa, yakni bahasa Arab dan bahasa Indonesia dalam kajian frase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua frase yang ada di dalam bahasa Arab terdapat di dalam bahasa Indonesia dan begitu juga sebaliknya. Dengan kata lain, di satu sisi ada perbedaan dan pada sisi yang lain ada persamaan dalam strukturnya. Di antara persamaannya adalah pada frase na'ty dan tuwkidy/atributif frase 'athfy/koordinatif, frase badaly/apositif Ini dilihat dari strukturnya. Sementara dari segi persamaan distribusinya dengan golongan kata adalah frase non verbal/ghayr fi'ly yang mencakup frase nominal/ismy, frase ajektival/washfy, frase adverbial/ zharfy, frase numerial/'adady dan frase preposisi/syibhu jumlah. Adapun dari segi perbedaannya adalah pada frase yang didasarkan pada pesamaan distribusinya dengan kategori kata, yakni fras(; yang ber-UP verba dalam contoh akan pergi, makan minum. Tidak adanya ini, karena di dalam bahasa Arab dapat digantikan dengan menggunakan kata kerja saja yakni fi'il mudhori'. Selain itu pula ada perbedaan pada struktur frase eksosentris pada contoh anak-anak bermain di depan (rumah). Struktur ini tidak tergantikan di dalam bahasa Arab jika diterjemahkan menjadi (...........) Dari persamaan dan perbedaan di atas, sudah barang tentu menuntut penutur asing bahasa Arab, khususnya bagi para pengajar bahasa Arab, memahami karakter bahasa masing-masing, dan tidak begitu saja mentransfernya secara mekanik dan semantik, ada unsur-unsur budaya bahasa yang perlu juga diperhatikan. Selain itu satu hal yang terpenting dalam pengajaran sintaksis bahasaArab (telaah terhadap frase) adalah bagaimana menerapkan metode yang tepat, karena sukses tidaknya suatu program pengajaran tergantung metode yang diterapkan dan karena metodelah yang menentukan isi dan cara mengajar .} }