eprintid: 25675 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/02/56/75 datestamp: 2017-07-03 02:44:52 lastmod: 2017-07-03 02:44:52 status_changed: 2017-07-03 02:44:52 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: ETHA SANTININGRUM, NIM. 01361008 title: USULAN PEMBAKARAN MAYAT SEBAGAI ALASAN KESEHATAN TELAAH ATAS TRAGEDI TSUNAMI (PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN MEDIAS) ispublished: pub subjects: PD divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: pembakaran mayat, tsunami note: l. DRS. ABDUL HALIM, M. HUM 2. FA TMA AMILIA, S.AG, M.SI abstract: Suatu kenyataan yang sangat tragis bahwa pasca bencana tsunami di Aceh dan sekitarnya korban-korban berjatuhan hingga ratusan ribu manusia yang menjadi mayat. Semestinya setelah pengevakuasian para jenazah, mayat-mayat dikumpulkan dan akhirnya dikubur, namun karena banyaknya mayat yang bergelimpangan, tenaga pengevakuasian mayat dan pengurusan mayat sangat kurang memadai. Dan sebagaimana diketahui karena banyaknya mayat yang ada, perawatan jenazah pun tak lagi digubris seperti yang dikehendaki syara ', hingga kemudian dalam proses penguburan ada usulan untuk membakar rnayat-mayat itu, alasannya karena khawatir akan munculnya wabah penyakit akibat jasad yang membusuk. Usulan tersebut datang dari pihak medis dan sejumlah tokoh yang menyetujui diadakannya pembakaran mayat. Tuntunan perawatan jenazah dalam Islam dan Medis, tentunya ada beberapa perbedaan, yang mana dari perbedaan ini akan mempengaruhi prosedur kerjanya. Usulan diadakannya pembakaran mayat secara tegas dibantah oleh bcrbagai pihak, seperti MU1, FPI, MMI, serta tokoh pernerintahan seperti Alwi Shihab dan dari tokoh muslim seperti Hasyim Muzadi. Meskipun ada beberapa argumen tokoh muslim yang membolehkan pembakaran mayat, yang salah satunya adalah Gus Our namun pada hakekatnya pembakaran mayat bukanlah ajaran dari Islam. Adapun dari sisi Medis, pembakaran mayat perlu dilaksanakan sebagai langkah preventif atas timbulnya berbagai penyakit dari jasad yang membusuk yang akan mcncemari tanah dan udara. Pembahasan mengcnai problem pembakaran mayat bagi korban tsunami di NAD yang mayoritas beragama Islam memang layak untuk dikaji. Penyusun berusaha mengkomparasikan dua pandangan yaitu antara Hukum Islam dan Medis tentang pengimplementasian pembakaran mayat itu, sejauh mana batas relevan mengungkap kriteria keterdesakan/keadaan darurat untuk tidak mengubur mayatmayat itu. Kajian ini menggunakan pendekatan yuridis-nonnatif, yakni pendekatan yang mengarah pada penerapan Jandasan hukum (legalitas) negara, yang dikorelasikan dengan hukum Tuhan (ajaran agama) yang dianggap benar. Berdasarkan metode penggalian dahl yang digunakan, maka terdeteksi bahwa bagi kalangan masyarakat Aceh pembakaran mayat merupakan tindakan yang menyalahi hukum syar 'i. Sedangkan kalangan Medis yang berpegang pada ketentuan UU Kesehatan serta para pengusul pembakaran mayat mereka cenderung pada konsep kemaslahatan yaitu melakukan tindakanlhal yang lebih efisien dan efektif untuk mcnghindari mat;larat atau bahaya yang mungkin timbul bila tidak dilakukan pembakaran. Meskipun kedua argumen saling pro-kontra_ namun sebagai kebijakan yang dapat diambil, yakni berdasarkan urf setempat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mclakukan tindakan pembakaran mayat adalah lwram. sepanjang masih ada altematif lain yang bisa dilakukan untuk menguburkan mayat. date: 2005-07-12 date_type: published pages: 113 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Syari'ah dan Hukum thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: ETHA SANTININGRUM, NIM. 01361008 (2005) USULAN PEMBAKARAN MAYAT SEBAGAI ALASAN KESEHATAN TELAAH ATAS TRAGEDI TSUNAMI (PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN MEDIAS). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25675/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DP.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25675/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf