%0 Thesis %9 Skripsi %A FAKHRURRAZI, NIM. 00540293 %B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2004 %F digilib:25725 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K KELURAHAN NGAMPILAN, KECAMATAN NGAMPILAN, YOGYAKARTA %T HUBUNGAN SOSIAL ANTARA MAHASISWA PENDATANG DENGAN MASYARAKAT KELURAHAN NGAMPILAN, KECAMATAN NGAMPILAN, YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25725/ %X Yogyakarta sering dikenal sebagai kota budaya, kota pelajar, dan kota administrasi, seringkali menjadi ajang untuk orang berurbanisasi, terutaina adalah para mahasiswa. Kelurahan Ngampilan salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, memiliki luas lebih kurang 454. 800 Ha, dengan jumlah penduduk 13.753 jiwa, terdapat 70 RT dan 13 RW, tak luput menjadi sasaran para mahasiswa untuk berurbanisasi, dengan tujuan untuk menuntut ilmu, dan tinggal dengan cara mengontrak atau kos secara tidak permanen mulai dari yang tiga bulanan sampai yang tahunan. Masing-masing mahasiswa memiliki agama, kebudayaan, kebiasaan yang berbeda satu sama lain, Masyarakat Kelurahan Ngampilan yang notaben berkebudayaan Jawa, secara sosial ekonomi dan pendidikan masyarakatnya termasuk tinggi. Dal am kehidupan sehari-hari antara mahasiswa pendatang dengan masayarakat Kelurahan Ngampilan, terdapat hubungan sosial yang positif dan negatif antara kedua belah fihak. Dalam berhubungan di mediasi oleh wadah penghubung seperti, Masjid, waning, kepanitiaan tujuh belas Agustus, kerja bakti, dan ronda bersama. Penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan alat yang digunakan untuk pengumpulan data, adalah dengan cara studi pustaka, dekumentasi, observasi, wawancara terstruktur, dengan obyek dari mahasiswa pendatang, adalah mahasiswa yang non-berkebudayaan Jawa, dan masyarakat yang berada di Kelurahan Ngampilan. Dengan menggunakan analisa pola pikir induktif, deduktif. Dari hasil penelitian yang penulis dapat dilapangan, proses hubungan sosial antara mahasiwa pendatang dengan masyarakat di Kelurahan Ngampilan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor yang mengarah kepada proses asosiatif atau harmoni yakni. Faktor situasi kekuasaan dan norma-norma kelompok yang dipmgamhi oleh agama, lebih cenderung kepada mahasiswa pendatang yang beragama Islam dengan masyarakat yang beragama Islam, dengan cara saling mengisi kekosongan antara kedua belah pihak. Mahasiswa pendatang yang non-Islam agama tidak berpengaruh dalam hubungan sosial. Kedua. Faktor yang mengarah kepada proses yang disosiatif yakni faktor situasi sosial dengan media warung dan dipengaruhi oleh, tingkah laku, bahasa, dan makanan Bentuk proses hubungan sosial antara mahasiswa pendatang dengan masyarakat Kelurahan Ngampilan mengarah kepada kerjasama dan kontroversi; Kerjasama mahasiswa pendatang dengan masyarakat Kelurahan Ngampilan dalam dua bentuk yakni; Pertama, keijasama makro atau keijasama yang bersifat umum multi agama, kebudayaan, serta daerah asal, antara mahasiswa pendatang dengan masyarakat Kelurahan Ngampilan bekeijasama di kampung seperti membentuk kepanitiaan tujuh belas Agustus, keijabakti atau gotong royong, dan keijasama apabila ada orang meninggal. %Z Drs. Chumaidi Syarief Romas, M. Si