%0 Thesis %9 Skripsi %A SUNARYO, NIM.98532605 %B Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam %D 2005 %F digilib:25761 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K SURAH AL-KAFIRUN, Penafsiran al-Razi, Kitab Tafsir Mafatih al-Gaib %P 100 %T SURAH AL-KAFIRUN (Studi atas Penafsiran al-Razi dalam Kitab Tafsir Mafatih) al-Gaib) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25761/ %X Skripsi ini berusaha mengungkap penafsiran surah al-Kafirun yaitu surah yang dianggap sebagai satu dari beberapa pokok pilar ajaran toleransi dalam al-Qur'an dan memberikan tuntunan kepada kaum Muslimin mengenai pola sikap yang musti dikembangkan ketika berinteraksi dengan pemeluk agama lain. Inilah salah satu aspek terpokok kandungan dalam surah al-Kafirun yakni anjuran untuk selalu menjunjung tinggi toleransi beragama dan keberagamaan lintas iman. Penyusun menjadikan kitab tafsir Mafatih al-Gaib sebagai obyek penclitian, karya al-Razi yang menekankan aspek munasabah antar ayat dan antar surah. Tafsir ini termasuk ke dalam tafsir yang bercorak teologis dengan metode analitis filosofls. dengan model dialektika yang menarik untuk di kaji guna mengetabui posisi pemikiranuya di antara pemikir lainnya. Dengan metode deskriplif analitis, penyusun berusaha menggali penafsiran al-Razi dalam tafsir ini mengenai surah al-Kafirun dengan membandingkan penafsiran yang telah ada sebelumnya, sehingga terlihat perbedaan baik dari segi sumber, tekhnik maupun bahan penafsirannya. Al-Kafirun dalam tafsir Mafatih al-Gaib mempunyai beberapa karakteristik dibanding tafsir-tafsir lainnya. sebagaimana Mufassir lain yang menggolongkan al-Kafirun ke dalam surah yang beredaksi mirip, al-Razi membahasnya secara panjang lebar mengenai aspek kebahasaan yang menonjol di sana yakni fenomena tikrar pada ayat 3 dan 5, dengan mengemukakan beberapa argumen antara yang menyetujui dan yang menolaknya. perdebatan kalam juga diulasnya sebagaimana ciri khas penafsiran yang ia lakukan. Di samping itu yang paling menarik adalah pemaknaannya mengenai kata qul, dia mampu membedahnya dengan mengaitkan ayat-ayat lain sampai 43 variasi makna. Dan yang menjadi kesimpulan dari kandungan surah ini adalah bahwa Nabi saw bukanlah membiarkan adanya kekufuran terjadi di muka bumi, akan tetapi sebagai sebuah ancaman. %Z Drs. M. Mansur, M.Ag. / M. Hidayat Noor, S.Ag.