@phdthesis{digilib25765, month = {February}, title = {STUDI KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN KEBUDAYAAN SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM: 98512811 Ainul Yagin}, year = {2005}, note = {Drs. H. Muzairi, MA}, keywords = {SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA, kebudayaan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25765/}, abstract = {Wacana tentang kebudayaan menjadi wacana yang ramai diperbincangkan di kalangan intelektual kontemporer, khususnya dalam disiplin ilmu-ilmu sosial dan filsafat kebudayaan. Pada giliranya, ilmu-ilmu modem, khususya ilmu-ilmu man usia dan budaya akan mengalami krisis, j ika didalamnya hanya berkembang pengetahuan mengenai serba kenyataan seperti apa adanya, tetapi gagal memberi orientasi dan motivasi pada manusia tentang tanggung jawab terhadap perkembangan dunia dan nasib manusia. Ilmu pengetahuan dinilai gagal kalau ia hanya meningkatkan pengetahuan manusia tetapi tidak mampu menyadarkan manusia untuk memperbaiki sikap dan kesadaran manusia tentang tanggung jawabnya. Dengan sikap-sikap seperti itu, Sutan Takdir Alisjahbana tampil dengan Semboyan Yang Tegas untuk membawa angin pembaharuan dalam kebudayaan Indonesia yang maju (modem). Indonesia harus menyamai bangsa-bagsa barat, baik dalam kehidupan kebudayaan maupun dalam keamjuan ilmu, teknologi, dan ekonomi. Begitulah, dengan konsistensi dan konsekuensi yang tinggi terhadap paham yang diyakini benar, ia coba menerapkan paham-paham tersebut secara konkrit dan aktif dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dan pada cara bagaimana pula paham tersebut dipertahankannya dalam konfrontasi dengan paham-paham lainnya dengan cara yang tidak kepalang tanggung: dalam polemik yang gencar dan tajam. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka dengan teknik Book Survey, karena bentuk data-data bahan penelitian dari kepustakaan, selanjutnya kenudian dirumuskan berbagai pokok permasalahan dan selanjutnya dicoba diungkap dengan metode penelitian, penelitian ini dimaksudkan mengetahui ideide pemikiran dan perjuangan kebudayaan Sutan Takdir Alisjahbana dengan segala dialektika yang dihadapi dalam Polemik Kebudayaan. Entah pemahaman dan cita-citanya tersebut bisa diartikan sebagai harapan atau ilusi? Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan kaya kebudayaan. Ide perkembangan ataupun kemajuan bukan hanya diperuntukkan bagi kaum elit yang berada di kota semata, namun juga bagaimana kemajuan tersebut bisa diterima oleh masyarakat pedesaan (primitif), karena bangsa Indonesia sebagian besar rakyatnya hidup dalam kebudayaan tradisional, dan mereka mempunyai kebebasan dan harus diberikan ruang yang adil untuk berkembang.} }