@phdthesis{digilib25782, month = {February}, title = {TRI TUGAS GEREJA (Studi Terhadap Gereja Kristen Jawa Sawokembar Gondokusuman Yogyakarta)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.00520313 Samsul Ma'arif}, year = {2005}, note = {Drs. H. Chumaidi Syarief Romas, M.Si. / Ustadi Hamzah, M.Ag.}, keywords = {TRI TUGAS GEREJA, Gereja Kristen Jawa}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25782/}, abstract = {Gereja, pada hakikatnya datang bukan untuk dilayani akan tetapi gereja yang sebenarnya adalah datang untuk melayani. Gereja mempunyai dua fungsi tugas panggilan hidup, yaitu pertama, umat beriman sebagai anggota gereja dalam kehidupan sehari-harinya mengungkapkan dan menghayati imannya serta persatuannya dengan Kristus. Kedua, menjadi anggota masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya menghayati imannya dalam hubungannya dan persatuannya dengan sesama warga masyarakat. Pada setiap kelompok agama, baik agama wahyu atau agama dunia tidaklah lepas dari bagaimana pengungkapan keagamaan terbadap masyarakat diwujudkan. Joacim Wach menyatakan bahwa untuk mengungkapkan suatu agama minimal harus melalui tiga cara atau tahapan pengalaman keagamaan. Menurutnya, bentuk pengalaman keagamaan diwujudkan dalam bentuk pemikiran atau keyakinan (tought), perbuatan (action), dan dalam bentuk persekutuan (fellowship). Ketiga bentuk ungkapan tersebut adalah sama-sama penting bahkan ungkapan yang bersifat intelektual dan nyata (praktis) dapat memetik arti yang sebenarnya hanya dalam konteks masyarakat. Abad modern, dari tahun ketahun pelayanan yang dilakukan gereja harus selalu inovatif dan setidaknya mengalami perubahan. Perubahan dilakukan dengan syarat tidak keluar dari jalur dan aturan-aturan yang telah dibuat, ditetapkan dan dijadikan sebagai landasan operasional gereja. Diakonia, koinonia dan marturia. Tiga hal penting yang dijadikan sarana gereja Kristen Jawa Sawokembar untuk mewujudkan cinta kasih sesama. Diakonia yang berarti pelayanan atau perbuatan, koinonia yang berarti persekutuan atau kelompok, dan marturia yang berarti kesaksian atau pemikiran. Dari ketiga bentuk pengalaman keagamaan tersebut gereja menggunakan diakonia sebagai satu cara yang lebih praktis dan dinamis. Bukan berarti menganaktirikan ungkapan pengalaman keagamaan yang lainnya. Diakonia merupakan salah satu perwujudan dari pancaran iman Kristen yang secara laugsung tercurahkan kepada warga masyarakat. Tidak pandang bulu dari kelompok mana masyarakat itu berada. Selain itu juga pelayanan diakonia dirasakan lebih efektif dalam menjalankan tugas gereja. Hal ini dikarenakan mereka lebih mudah untuk berhadapan langsung dengan masyarakat untuk menunjukkan kepedulian mereka. Dari sinilah persoalan diakonia akan terlihat apakah ia sebagai missionaris atau sebagai proyek kristenisasi.} }