%0 Thesis %9 Skripsi %A Aris Muh Sadzili, NIM. 97532362 %B Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam %D 2004 %F digilib:25814 %I UIN Sunan Kalijaga %K israf, berlebihan %P 120 %T KONSEP ISRAF DALAM TAFSIR AL-QUR'AN AL-AZIM KARYA IBN KASIR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25814/ %X Skripsi ini berjudul 'Konscp Israf Dalam Tafsir AI-Qur'an AI-azim Karya Ibn Katsir. Dalam studi ini, penulis akan memaparkan penafsiran Ibn Kasir terhadap israf yang disertai dengan analisis seputar karakteristik dan metode penafsirannya yang tercennin dalam berbagai bentuk-bentuk israf. Ibn Kasir adalah salah seorang mufasir yang cenderung mengikuti pola pcnafsiran ulama-ulama pendahulunya, yaitu menafsirkan al-Qur'an dengan asar, baik itu al-Qur'an, Hadis, pendapat Sahabat, maupun pcndapat Tabi'in. Penafsiran seperti ini, dianggap sebagai metode yang terbaik karena relatifbeium dipengaruhi olch kcpcntingan dan tujuan tettentu, sehingga dalam menafsirkan makna isnilpun, dia juga tidak lepas dari asar dan hubungan relasional dari ayatayat sebelumnya sehingga diperoleh suatu kesimpuhm berbagai macam bcntuk israf. Tema ini menarik dikaji antara lain mempertimbangkan seringnya Pemakaian term ini dalam kehidupan, sehingga pemahaman yang lebih luas dan mendetail menjadi suatu keharusan dalam rangka meningkatkan nilai pemahaman keagamaan. Dcngan metode deskriptif-analisis, penulis mencoba menghimpun seluruh ayat yang ada kaitannya dcngan Israf kemudian menganalisanya, sehingga memperoleh gambaran utuh mengenai term yang dibahas. Dari penafsiran ayat-ayat tentang israf dapat disimpulkan bahwa Israf merupakan perilaku yang mengarah pada perbuatan yang bertentangan dengan syariat agama dan segala dosa yang dilakukan baik itu secara ubudiyah (hubungan manusia sebagai hamba dcngan Tuhannya) maupun hubungan antar manusia sebagai makhluq sosial. Israf dalam perilaku 'ubudiyah. Bentuk ini secara lebih jelas dapat diperinci dalam lima perilaku, yakni: Pcrtama, israf dalam bentuk menyekutukan dan mendustakan terhadap ayat-ayat Allah. Kedua, Israf dalam bentuk memfitnah dan menghalangi kebenaran. Ketiga, Israf dalam menolak kebenaran ajaran yang dibawa para Rasul. Keempat, israf dalam perilaku merupakan anugerah dan tidak mau bersyukur. Kelima, Israf dalam bentuk mencampuradukkan perkara halal haram. Israf dalam bentuk perilaku sosial. Bentuk ini secara lebih jelas terbagi mcnjadi lima bentuk perilaku, yakni pcrtama, israf dalam bentuk membunuh di luar syariat yang dibenarkan dan membuat kerusakan dibumi. Kedua, israf dalam bentuk makan harta anak yatim. Ketiga, Israf dalam berinfaq. Keempat, israf dalam bentuk penyimpangan seksual, Kelima, israf dalam makan minum dan bcrpakaian. %Z Drs. Fauzan Naif, MA