@phdthesis{digilib25817, month = {March}, title = {SINKRETISME BUDDHA-KHONGHUCU (Studi Kasus di Tanjungpandan Belitung)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.99522885 OSTEO HASANAH}, year = {2004}, note = {Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul / Drs. Rahmat Fajri}, keywords = {SINKRETISME, BUDDHA, KHONGHUCU}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25817/}, abstract = {Sinkretisme merupakan sebuah fenomena yang mungkin terjadi dalam persinggungan antara sebuah agama dengan kebudayaan setempat ataupun agama dengan agama. Sinkretisme merupakan sebuah upaya penyatuan idiologi-idiologi yang bertentangan ke dalam satu kesatuan pikiran atau keadaan yang membentuk satu hubungan yang harmonis. Penulis melakukan penelitian di Tanjungpandan Belitung. dengan memunculkan dua permasalahan pokok yaitu untuk mengetahui proses terjadinya sinkretisme antara agama Buddha Khonghucu yang terjadi di Tanjungpandan dan mendiskripsikan unsur-unsur apa saja yang sinkretis karena adanya kebijakan pemcrintah memasukkan Khonghucu ke dalam sekte Buddha. metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan antropologi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dari para informan. observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif yaitu menguraikan data yang didapat dari lapangan melalui para informan dan observasi yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk tulisan dan diuraikan secara menyeluruh untuk mendapatkan suatu konklusi yang akurat. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu bahwa di Tanjungpandan telah tejadi sinkretisme antara agama Buddha dan Khonghucu. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerancuan para pengikut Buddha ataupun Khonghucu untuk membedakan kedua agama ini dalam praktek keseharian; di tambah lagi pada setiap upacara keagamaan agama Buddha penganut Khonghucu pun ikut serta dalam acara tersebut, dan begitu pula sebaliknya, sehingga menimbulkan anggapan bahwa agama Buddha dan agama Khonghucu adalah sama. Kurangnya pemahaman keagamaan serta pembinaan agama Khonghucu menjadi salah satu penyebabnya.} }