TY - THES N1 - DR. Suiyadi, M.Ag ID - digilib25829 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25829/ A1 - SAFRUROH, NIM. 01530474 Y1 - 2005/10/25/ N2 - Diskursus tentang relasi antara laki-laki dan perempuan (relasi jender) telah menjadi wacana yang menarik saat ini, terlebih jika dikaitkan dengan wacana keagamaan yang bersumber dari al-Qur?an dan hadis. Tidak dapat dipungkiri, dewasa ini Islam mendapat ujian baru, karena Islam sering dianggap sebagai "biang" bahkan "kambing hitam" atas teijadinya pelanggengan ketidakadilan jender. Berbagai ketentuan Islam yang telah membawa pada ketidakadilan jender tersebut, tentu saja bukan watak dari Islam itu sendiri, tetapi berasal dari pernahaman, penafsiran dan pemikiran keagamaan para pemeluknya. Salah satu ketentuan agama yang mendapatkan sorotan dari tumbuhnya berbagai ketidakadilan jender adalah hadis tentang keutamaan sa/perempuan dalam salat jama?ah. Melihat kenyataan di atas, maka penulis berusaha untuk menelusuri hadis-hadis tentang keutamaan safperempuan dalam salat jama?ah dari segi pemaknaannya, dengan menggunakan pendekatan sosiologis, yaitu memahami hadis Nabi dengan memperhatikan dan mengkaji keterkaitannya dengan kondisi dan situasi masyarakat saat munculnya hadis. Adapun pendekatan yang digunakan adalah analisis jender. Analisis jender merupakan alat untuk mengetahui berbagai ketidakadilan yang teijadi kaitannya dengan relasi antara laki-laki dan perempuan dalam salat, khususnya yang bericaitan dengan keutamaan saf perempuan dalam salat, jama?ah. Berbagai manifestasi ketidakadilan yang berupa marginalisasi, subordinasi, sterotype, violence, double burden dapat diidentifikasi dengan analisis jender. Setelah diadakan penelitian terhadap hadis-hadis tentang keutamaan saf perempuan dalam salat jama?ah, penulis menyimpulkan bahv/a pada hakikatnya hadis-hadis tersebut harus dipahami sesuai dengan latar belakang sosio-kultural pada saat hadis itu diucapkan. Mengenai hadis-hadis tentang keutamaan saf perempuan dalam salat jama?ah, diketahui bahwa sejarah perempuan pra Islam sangat menyedihkan, sehingga penafsiran yang ada dalam sebuah teks baik al-Qur?an maupun hadis yang menyangkut hubungan antara laki-laki dan perempuan, maka perempuan yang akan tersudutkan. Tetapi saat ini hal itu tidak patut untuk diterapkan, karena Allah SWT. juga berfirman, bahwa yang membedakan antara laki-laki dan perempuan adalah ketaqwaannya. Penafsiran seperti itu hanyalah sebuah interpretasi yang dibuat oleh para ulama, tanpa memberikan alasan yang logis untuk kemaslahatan umat. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - SAF M1 - skripsi TI - HADIS-HADIS TENTANG KEUTAMAAN SAF PEREMPUAN DALAM SALAT JAMA?AH (STUDI PEMAKAMAN HADIS PERSPEKTIF JENDER) AV - restricted ER -