%A NIM.97522515 MISBAKHUL HUDA %O Drs. H. Subagyo, M.Ag. / Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum %T KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA BEDA AGAMA (ISLAM-KATOLIK)(DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA) %X Keberadaan sebuah keluarga tentunya tidak semata-mata hanya dilihat dari keberadaan ayah, ibu dan anak yang terhimpun atas dasar ikatan darah ataupun perkawinan, namun keluarga juga merupakan unit sosial terkecil dari masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan, antara keluarga dan masyarakat terdapat hubungan timbal-balik (resiprokal). Artinya, keberadaan dan dinamika yang tumbuh di dalam kehtdupan suatu keluarga akan dipengaruhi dan sekaligus mempengaruhi masyarakat. Berhubung dengan hal tersebut, penelitian ini mengugkap kehidupan keberagamaan yang terjadi pada keluarga beda agama (Islam-Katolik) di Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Penelitian ini berangkat dari dua permasalahan yaitu; pertama, mengenal kehidupan keberagamaan antar anggota keluarga beda agama, dan kedua, fenomena sosial keagamaan antar anggota keluarga beda agama dengan masyarakat. data penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta diperkuat dengan data literatur yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Setelah data yang terkumpul dirasa cukup, maka data tersebut dianalisa dengan deskriptik analitik dengan menggunakan pendekatan antropologi-sosial. Melalui pelaksanaan penelitian ini, terungkaplah tabir bahwa kehidupan keberagamaan yang terjadi dalam keluarga beda agama, diantaranya dalam bentuk hubungan anak dan orang tua, bentuk kerjasama, konflik serta akomodasi dalam anggota keluarga beda agama tersebut. Kerjasama misalnya, terciptanya keharmonisan dalam berinteraksi antar keluarga beda agama disebabkan karena adanya rasa saling terikat dan toleransi yang tinggi dalam satu kesatuan yang dinamakan keluarga. Konflik dapat juga muncul dalam keluarga tersebut karena masing-masing anggota keluarga sama-sama mempertahankan keyakinan terhadap agama yang dianut, sehingga menyebabkan konversi agama (perpindahan agama) pada anak. Sedangkan kehidupan keberagamaan antar anggota keluarga beda agama dengan masyarakat terlihat harmonis dan berjalan seperti biasanya tanpa ada konflik sosial yang menyebabkan korban. Hal ini menunjukkan karena sikap saling toleransi dan menyadari kebutuhan satu dengan yang lain sebagai makhluk sosial yang beragama, masih tinggi, salah satuya ditandai dengan adanya perkawinan beda agama. %K KEBERAGAMAAN, BEDA AGAMA, ISLAM-KATOLIK %D 2004 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib25861