<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA"^^ . "Sunnah sebagai perbuatan yang dilakukan Nabi yang dituliskan menjadi\r\nhadis harus diketahui benar-benar tingkat kesahihannya , karena akan diamalkan\r\noleh urnat Islam. Banyak amalan yang telah dilakukan umat yang sudah menjadi\r\nkebiasaan, setelah diteliti ternyata tidak dicontohkan oleh Nabi.\r\nSalah satu amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi adalah takbir pada\r\nhari raya, khususnya pacta rnalam hari raya ldul Fitri. Hadis yang menyebutkan\r\nuntuk menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dinilai lemah I maudu '. Sedang\r\nhadis tentang takbir ketika berangkat ke tempat salat 'id nilainya tidak sampai pada\r\nderajat sahih. Pembahasan ini pada akhimya berimplikasi terhadap diterima\r\ntidaknya hadis tentang takbir ketika pergi ke tempat salat ' id sebagai hujjah (dalil)\r\ndalam pelaksanaan takbir pada hari raya.\r\nDengan mengumpulkan berbagai sumber yang berbicara tentang persoalan\r\ntersebut dan mengolahnya dengan menggunakan pendekatan kritik hadis dalam\r\npembahasan ini dimaksudkan untuk mehhat keotentikan dari hadis itu. Hal ini\r\nmengingat persoalan hadis, terutama persoalan kehujjahan lebih relevan bila\r\ndidekati dengan kritik ini.\r\nBerkenaan dengan waktu pelaksanaan mengumandangkan takbir hari raya\r\nIdul Fitri, dari kalangan ulama ada 2 pendapat, yaitu : mulai dari terbenamnya\r\nmatahari pada malam hari raya sampai selesar dilaksanakan salat 'id atau sampai\r\n'Asar dan dimulai sejak keluar dari rumah masing-masing menuju ke tempat salat\r\n'id hingga mulai khutbah.\r\nPendapat pertama mengambil dasar dari hadis yang menyebutkan untuk\r\nmeramaikan I menghidupkan malam hari raya dan pemahaman terhadap ayat al\r\nBaqarah 185 dengan maksud bahwa maghrib pada malam hari raya ldul Fitri itu\r\npuasa sudah selesai dan sudah memasuki sebagian dari hari raya, maka dilanjutkan\r\ndengan menyerukan takbir ' id. Pendapat kedua memegang datil pada hadis tentang\r\nl'tikaf pada sepuluh malarn terakhir bulan Ramadan dan Nabi juga melakukannya,\r\nyakni pada malam hari raya Nabi masih tetap I'tikaf di masjid kemudian pagi\r\nharinya pergi menuju ke tempat salat ' id.\r\nDengan mencermati kedua pendapat tersebut, terlihat bahwa dalam\r\nmemahami kata .,11 IJfl dalam surat al Baqarah 185 ada yang secara literal dan\r\nada yang kontekstual. Sementara untuk menentukan amalan yang dapat dikerjakan\r\natau tidak kita juga perlu melihat sunnah yang dilakukan oleh Nabi maupun\r\nsahabat-sahabat beliau dengan mempertimbangkan manfaat dan madaratnya"^^ . "2004-01-19" . . . . "UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . "Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . . . . . . . "NIM. 95531893"^^ . "DIYAH INAYATI"^^ . "NIM. 95531893 DIYAH INAYATI"^^ . . . . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Text)"^^ . . . . . "BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf"^^ . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Text)"^^ . . . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Other)"^^ . . . . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Other)"^^ . . . . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Other)"^^ . . . . . . "HADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #25919 \n\nHADIS TENTANG TAKBIR HARI RAYA\n\n" . "text/html" . . . "Hadis" . .