@phdthesis{digilib25985,
           month = {July},
           title = {STUD I STRA TEGI PEMBELAJARAN SAINS
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERP ADU (SDIT)
HIDAYATULLAH BALONG DONOHARJO NGAGLIK
SLEMANDIY},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 01450710 ENENG RIHANAH KAMILAH},
            year = {2006},
            note = {Drs. Paidi, M.Si},
        keywords = {Strategi, Pembelajaran, Pembe/ajaran Sains, Pembe/ajaran
Terpadu, Pendekatan Metode, Media, Evaluasi Pendidikan.},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25985/},
        abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pembelajaran Sains di
SDIT Hidayatullah Sleman DIY dan untuk mengetahui faktor pendukung dan
faktor penghambat pembelajaran sains di sekolah tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembelajaran Sains yang
dilaksanakan di SDIT Hidayatullah DIY. Sampel dalam penelitian ini adalah
pembelajaran Sains kelas 3, 4, dan 5. ini adalah penelitian survey. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan reduksi data, display data dan verifikasi
(penafsiran).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran sains di SDIT
Hidayatullah Sleman DIY disusun berdasarkan pada format mengintegrasikan
kurikulum nasional dengan kurikulum lokal yaitu kurikulum berbasis tauhid.
strategi pembelajaran meliputi pendekatan, metode dan media pembelajaran
sampai pada evaluasi pembelajaran. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan
pendekatan kontekstual, pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif,
pendekatan proses, inkuiri, rasional, dan eksplorasi. Metode yang digunakan
adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, eksperimen, observasi, eksplorasi,
penugasan dan CD Audio Visual. Media pembelajaran berupa alam langsung,
media model, charta, alat-alat sederhana yang ada disekitar, CD Harun Y ahya,
seperangkat lab kit. Faktor pendukung adalah alam yang asri, guru yang kompeten
dibidangnya, media pembelajaran yang memadai, tersedianya buku-buku
penunjang sains dan kerjasama yang baik dengan para pakar pendidikan. Faktor
penghambat adalah belum adanya pedoman kurikulum, beberapa ruang kelas
terbuka, belum ada laboratorium khusus Sains.}
}