%A NIM. 0410857 MAKRUS JAMJAMI %O Drs. Sabarudin, M.Si %T PENYEMBUHAN PASIEN GANGGUAN JJWA DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL-QODIR WUKIRSARI CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA (TELAAH DARI ILMU PENDIDIKAN) %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan penyembuhan pasien gangguan jiwa dan memaparkan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terdapat di dalamnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran dalam pembinaan PAI sebagai salah satu sarana pengobatan j iwa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar pondok pesantren Pondok Pesantren Salafiyah Al-Qodir Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data diadakan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan Trianggulasi dengan dua modus, yaitu membandingkan data basil pengamatan dengan data basil wawancara serta membandingkan hasil wawancara dengan isi dukumen yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penyembuhan pasien gangguan jiwa di pesantren ini di dasarkan pada al-Qur'an dan al-Hadis. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan penyembuhan terhadap beberapa penyakit gangguan kejiwaan. antara lain penyembuhan stres mengacu pada Q.S. 9 : 128-129, depresi mengacu pada Q.S. 6: 103, mania (demonomania) mengacu pada Q.S. 1: l-7, Q.S. 29 : 116-118, Q.S. 37 : 1-10, Q.S. 59 : 22-24. 2) Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyembuhan gangguam jiwa menempuh tahap : a) mendiagnosis, pada tahap ini kyai menanyakan pada pasien atau keluarganya berkaitan dengan gangguan jiwa yang dideritanya. Setelah mendapatkan suatu jawaban, jika sakitnya tergolong gangguan jiwa yang ringan, maka pasien tidak mendapatkan terapi lebih lanjut (hanya diberi air putih atau garam). Namun jika gangguan jiwa yang berat, maka pasien harus mondok untuk mendapatkan penyembuhan lebih lanjut. b) pemijatan, langkah-langkah sebelum pemiijatan: (1) dalam keadaan suci dari hadats. (2) menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan penyakitnya pasien. (3) berselang satu jam sejak makan terakhir harus dilewati sebelum menerima dan memberikan pijatan. (4) berpakaian longgar (Jubah!gamis putih). (5) berdzikir. Selanjutnya mulai menelusuri dan memijat pasien. c) dzikrullah, Langkah-langkah yang dilakukan yaitu pasien duduk melingkar, lutut satu sama lainnya saling menempel, kedua telapak tangan di atas lutut saling beijabatan. kemudian memulai dzikir yang diakhiri dengan menarik nafas panjang sambil membaca Yaa kemudian mengeluarkan nafas sambil membaca Allah. Selain dari langkah-langkah tersebut, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode ruqiyah, ceramah, shalat dan mandi. 3). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terkandung di dalam proses penyembuhan, antara lain nilai aqidah mencakup rukun iman, nilai syari'ah meliputi ibadah (bersuci, dzikir dan do'a), nilai akhlaq meliputi sikap jujur, tolong menolong dan sikap hormat menghormati. %K Pasien gangguan jiwa, ponpes Al-Qodir, Wukirsari %D 2006 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib25992