%0 Thesis %9 Skripsi %A HERIYANTO, NIM. 99522961 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2005 %F digilib:26137 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K khilafah, perbandingan hizbut tahrir, pks, partai keadilan sejahtera %T KHILAFAH ISLAMIYAH (Studi Perbandingan Hizbut Tahrir Indonesia Dan Partai Keadilan Sejahtera) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26137/ %X Khilafah /slamiyah adalah sistem bernegara yang mensyaratkan absolutisme kckuasaan atas khal(fah. Khill!fah ls/amiyah mcrupakan kepemimpinan Islam yang bersifat universal yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu yaitu negara bangsa. Jadi pada p:insipnya khilqfah Islamiyah merupakan kepemimpina ideal dalam Islam yang lahir dari tradisi Islam masa lalu, yaitu Nabi Muhammad Saw .. Pemikiran khilcifah pada prakteknya terbagi pada dua spektrum pemikiran. Pemikiran khilafah yang pertama menekankan pada pemikiran "Islam subtantif', yaitu pemikiran dimana Islam dipandang dalam sudutnya yang organik, sehingga Islam dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Pemikiran khilafah kedua disebut dengan "Islam formal dan legalistik" yaitu corak pemikiran yang cenderung literal dalam memahami teks-teks al-Quran dan Hadits. Pemikiran ini juga cenderung linear dengan masa lalu Islam. Hizbut Tahrir Indon<.;sia (HTI) dan Partai Kcadilan Sejahtera (PKS) merupakan fenomena dan dua kasus dari beberapa gerakan "Islamis" yang muncul beberapa dekade terakhir di Indonesia. Kelompok yang pertama berasal dari Jordania. Artinya Jordania merupakan kota kelahiran Hizbut Tahrir, tokoh pendirinya adalah Taqiyuddin an-Nabhani. merupakan gerakan "Islamis" yang tergolong cepat menyebar di Indonesia di sinyalir ribuan anggotanya telah menyebar keseluruh bagian Indonesia. Kelompok kedua merupakan gerakan "Islamis" lokal yang lahir pada tahun 1998, di Jakarta. Partai Keadllan Sejahtera atau disingkat PKS merupakan gerakan "Islamis"yang menarik dan unik. Gerakan yang pertama lebih menekankan pada gerakan "dakwah flkriyah", yang kedua menekankan gerakannya pada ''politik dalotah". Umumnya pemikiran kedua gerakan Islam diatas itu terbagi pada dua hal. Pertama kedua gerakan itu memandang Islam bukan hanya ritualitas semata, akan tetapi mencakup sistem kehidupan yang lengkap, meliputi siyasah wa daulah. Kedua, PKS memahami teks al-Quran tidak hanya sampai disitu, melihat tantangan kontemporer yang tidak memadai terhadap terselenggaranya sistcm khilafah Islamiyah. PKS tampaknya mengambiljalan yang agak memutar berbt:da dengan yang dilakukan oleh HTI yang linear memahami teks-teks al-Quran seperti pada Qs. an-Nisa ayat 58 dan 59, mereka juga menggunakan Qs. alMaidah ayat 58-59,. Jalan memutar itu berupa dekontruksi syari'ah b;lam, secara teoritik pemikiran ini dikenal dengan pemikiran "Islam subtantif'. Pandangan tersebut membedakan PKS dari HTI, dimana pemikiran mereka (HTI) cenderung pada corak yang doktrinal dan literal dalam memahami teks-teb al-Quran dan Hadits, sehingga pada prakteknya mereka menginginkan lahirnya "Islam formal dan legalistik", hal itu tercermin pada: Islamisasi "demokrasi", "Islamisasi perangkat-perangkat Negara", politik dan lain-lain. %Z Drs. Chumaidi Syarief Romas, M.Si