%0 Thesis %9 Skripsi %A SELVIA NURIASARI, NIM.99523107 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2004 %F digilib:26139 %I UIN SUNAN KALIJAGA %T PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL NURCHOLISH MADJID DAN PENGARUHNYA DI INDONESIA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26139/ %X Secara etimologi kata "Islam liberal" terdiri dari dua suku kata, yakni "Islam" dan "liberal". Kata "Islam" berasal dari bahasa Arab, yaitu "salima", "aslama" yang artinya, "memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa" dan berarti pula "menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat", sedangkan "liberal" di sini memiliki makna pembebasan kaum Muslim dari cara berpikir dan berperilaku keagamaan yang menghambat kemajuan. Maka Islam liberal yang dimaksud Nurcholish Madjid bermakna "suatupemahaman baru terhadap agama Islam dengan cara rasional tidak terikat pada satu paham atau mazhab dalam memahamlnya dengan mengacu kepada dua sumber primer, yakni al-Quran dan al-Sunnah Nabi Muhammad SAW". yang berkaitan dengan kondisi umat Islam Indonesia yang menurut Nurcholish Madjid telah mengalami kembali kejumudan pemikiran dan dalam pengembangan ajaran-ajaran Islam serta telah kehilangan psychological striking force dalam perjuangannya. Penelitian ini diangkat untuk mengungkapkan bagaimana latar belakang pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid, aspek-aspek pemikiran Islam liberal yang bagaimanakah yang dikembangkan Nurcholish Madjid dan bagaimana pengamahan pemikirannya di Indonesia. Penelitian yang bersifat deskriptif-analitis ini pada dasamya berturnpu pada kajian pustaka atau Library Research yaitu sumber data diperoleh dari bahan-bahan pustaka terutama karya-karya Nurcholish Madjid sendiri, dengan d.idukung karya-karya orang lain tentang dirinya dan 1iteratur-literatur pendukung lain baik berupa buku., makalah, artikel ataupun jumal yang sesuai dengan penelitian ini Untuk mengumpulkan data, digunakan metode dokumentasi , yaitu melalui penelusuran dan pencarian data serta informasi yang relevan dengan ruang lingkup penelitian . Sumber data primer diperoleh nmlai dari karya­ karya Nurcholish Madjid tahun 1968 hingga tahun 2000. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi pengetahuan yaitu "menekuni hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosialnya" . Tugas dari sosiologi pengetahuan ini adalah untuk mengetahui Jatar belakang sosial pelaku, yakni Nurcholish Madjid, mengkaji pemikiran­ pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid yang berpengaruh pada kejadian bersejarah dalam konteks sosial masyarakat lslam Indonesia dan terakhir, mengkaji pengaruh pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid pada masyarakat bawah. Hasil dari penelitian terhadap pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid ini adalah tersingkap bahwa secara intelektual, Nurcholish Madjid berupaya memadukan antara kebaikan modemitas dan nilai-nilai luhur ajaran agama Islam yang universal dan inklusif yang berlaku pada dataran Nasional, yakni melalui pengembangan paham lslarn kemodeman dan keindonesiaan, seltingga ia optimis bahwa Islam yang paling siap memasuki dunia modem karena mampu menyerap berbagai segi positif peradaban manusia dan sekaligus mampu mempertahankan keteguhan irnan untuk menolak segala sesuatu yMg lidak se uai dengan ajaran Islam.. Upayanya tersebut merupakan obsesi Nurcholish Madjid agar umat Islam dapat lebib mampu mengungkap pesan-pesan al-Quran secara. holistik dan lebih bersifat praksis yang berpijak pada realitas kehidupan dan beruaha membangun kesadaran moral umat I slam agar bangkit dan menjadikan Islam sebagai agama "rahmatan Iil alamin ', Islam rahmat bagi semesta alam, untuk kebaikan semua orang, bukan untuk kebaikan umat Islam sendiri. Untuk mewujudkan obsesinya tersebut, Nurcholish Madjid memperluas pengaruh pemikiran Islam liberalnya melalui institusi, yakni Paramadina baik melalui penerbitan tulisannya maupun melalui Klub Kajian Agama (KKA) yang diselenggarakan Paramadina yang sebagian besar dihadiri oleh komunitas intelektual Islam urban, yang bertujuan menyebarkan lslam Mazhab baru, yakni Mazhab Pluralis - Inklusif - Toleran. Melalui Jaringan Islam Liberal (JIL), Nurcholish Madjid memberikan pengaruh yang cukup signifikan terutama pemikirannya tentang sekularisasi dan hubungan antara Islam dan negara yang hingga kini meujadi tema sentral dalam komunitas JIL ini. Terakhir pengaruhnya dapat dilihat secara literer yang telah menimbulkan dinamika intelektual di Indonesia, yakni melalui karya-karya NurchoLish Madjid yang telah diterbitkan dan juga melalui penelitian terhadap pemikirannya , sehingga dapat dijadikan referensi dalam memahami dunia intelektual lslam Indonesia dan telah memberikan landasan bagi perdebatan dan pengembangan intelektual Muslim pada generasi mendatang . Maka dengan demikian, pemikiran lslam liberal Nurcholis Madjid merupakan sumbangan besar bagi umat Islam di Indonesia yang sempat mengalami kejumudan dalam pemikiran karena Nurcholish Madjid telah berhasil menyegarkan kembali pemikiran keislaman pada umat lslam dan menimbLtlkan semangat dalam diri umat lslam untuk mengkaji d.an menggaLi lebih mendalam nilai-nilai luhur yang terkandu.ng dalam ajaran lslam, sehingga lslam dapat tetap eksis di zaman modem ini dan dengan demikian telah bennunclllan pemikir-pemikir Muslim baru yang berani , terbuka, kritis dan jL ur terntama di sini adalah mengembangkaa agenda-agenda lslam di masa depan berkaitan dengan tantangan zaman . Tentu saja kondisi tersebut merupakan kabar gembira bagi umat Islam di Indonesia, karena meski pelan dan lambat, telah lahir kesadaran bahwa agama Islam yang mereka anut sepenuhnya merupakan arena pertandingan di mana terdapat sejumlah penafsiran yang dapat saling adu dan sangkal. Terdapat sisi positif yang didapat dari pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid dan pengaruhnya di Indonesia, yakni adanya keinginan yang kuat untuk mendiskusikan kembali pemikirannya terus menerus, baik di forum, seminar, ataupun juga melalui tulisan-tulisan dan munculnya perbincangan tersebut telah menimbulkan harapan terhadap masa depan pemikiran Nurcholish Madjid. Untuk menyikapi pemikiran Islam liberal Nurcholish Madjid iliperlukan , seperti yang dianjurkan Emha Ainun Nadjlb sebaiknya kita memperlakukan Lontaran Nucholish itu tidak dalam kerangka "budaya fatwa", melainkan dalam budaya kreatifias, sehingga kita tidak perlu merasa bahwa Islam dan Tuban sedang "di kudeta" oleh Nurcholish Madjid. Lebih jauh lagi ia berkata bahwa ber-Islam itu proses. Menempuh shirath-jalan. %Z Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul NIP.150169820