TY - THES N1 - Drs. H. Fauzan Naif, MA ID - digilib26175 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26175/ A1 - MUHAMMAD YAHYA, NIM. 94531825 Y1 - 2000/09/02/ N2 - Semangat egalitarianisme yang diaktuallisasikan oleh Nabi Muahmmad saw. dalam kehidupan masyarakat di Madinah, sebegai "negara muslim" yang pe1tama, bertujuan menghapuskan akar-akar jahii :yah yang mencemgkeram sangat kuat dalam tubuh masyarakat Arab saat itu. Sikap .Tahiliyah, di mana nilai seseorang ditentukan oleh nasab (keturunan), status sosial, wama kulit dan sebagainya, sangat bertentangan dengan semangat agama-agama yang membawa missi kemanusiaan secara universal. Jika dalam sebuah negara atau pemerintahan masih terdapat sikap-sikap demikian, masyarakatnya tentu tidak akan bisa sejahtera, dan cenderung terjerumus ke dalam pertentangan kelompok, kekacauan politik dan sosial yang akan mengarah pada dekadensi moral. Maka mehhat hal yang tidak manusiawi ini langkah nyata yang ditempuh oleh Muhammad dalam menciptakan iklim negara yang kondusif, adalah mempersatukan komponen masyarakat yang plural tersebut dalam semangat egalitarian. Semangat persamaan yang dihembuskan oleh nabi sebenarnya ingin agar setiap orang atau golongan menemukan harkat dana martabatnya dan dapat mengembangkan potensinya dalam kehidupan bemegara, dengan jaminan persamaan yang mehndungi hak-haknya sebagai warga negara. Prinsip persamaan kemanusiaan ini telah menjadi tiang penyangga bagi tegaknya banguan negara, bila tiang ini rapuh maka rapuh pulalah bangunan negara. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Al quran KW - persamaan M1 - skripsi TI - PRINSIP PERSAMAAN DALAM AL QUR'AN KAJIAN ATAS DIMENSI SOSIO-KULTURAL AYAT-AYAT KEMASYARAKATAN AV - restricted ER -