@phdthesis{digilib26200, month = {January}, title = {SLAWATAN DI KALANGAN UMAT KATOLIK Dl DESA SENDANGMULYO KECAMATAN MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 99523060 MULFIYAH}, year = {2004}, note = {Dra. Hj. Nafilah Abdullah, M.Ag}, keywords = {slawatan, umat katolik, cara unik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26200/}, abstract = {Kehidupan manusia tidak lepas dari unsur seni. Salah satu perwujudan nilainilai seni terdapat dalam peribadatan di kalangan agama Katolik yakni berupa slawatan umat Katolik khususnya yang ada di Kecamatan Minggir-Sieman Yogyakarta. Slawatan umat Katolik merupakan hasil inkulturasi budaya lokal yang mr'Varnai penghayatan iman umat Katolik yang banyak berkembang setelah Konsili Vatikan II dilaksanakan. Untuk mengetahl!i secara lebih jauh dan Jebih mendalam mengenai slawatan Katolik, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah slawatan Katolik dan proses pelaksanaannya di Kecamatan Minggir-Sleman, untuk mengetahui bentuk-bentuk akulturasi slawatan Katolik yang ada di Kecamatan Minggir-Sleman, dan untuk mengetahui nilai dan fimgsi yang terkandung dalam slawatan Katolik khususnya bagi umat Katolik yang terlibat di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode interview atau wawancara dan dokumenter. Wawancara dilakukan dengan para aktor, perintis slawatan Katolik, pemuka agama Katolik dan tokoh masyarakat, sedangkan analisis data yang digunakan adalah interpretasi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa slawatan Katolik di Kecamatan Minggir sleman dilatarbelakangi oleh adanya pelajaran agama yang diberikan oleh seorang Bruder bernama Tirto Sumarto SY kepada warga Japanan Pirakan. Bruder tersebut mengajak para warga untuk memperdalam ilmu agama Katolik dengan mengikuti paguyuban slawatan di Sendangsono yang diselenggarakan setiap Sabtu malam. Keunikan slawatan Katolik yang diiringi dengan lagu dan musik Jawa semakin dikenal masyarakat di berbagai daerah tennasuk di Kecamatan Minggir Sleman. Bentuk-bentuk akulturasi slawatan Katolik adalah berakulturasi dengan budaya Jawa dan budaya Islam. Akulturasi dengan budaya Jawa tercennin dari penggunaan musik tradisional gamelan sebagai musik pengiring nyanyian-nyanyian slawatan. Di samping itu, juga diperlihatkan lirik lagu slawatan Katolik mengadopsi lirik Jagu-lagu tradisional Jawa, serta bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Akulturasi budaya Islam tercermin dari makna slawatan Katolik yang merupakan media penghayatan nilai-nilai agama Katolik. Dikatakan berakulturasi dengan budaya Islam dalam hal ini shalawatan, karena dalam tradisi agama Katolik, slawatan tidak ditemukan. Slawatan Katolik berfungsi sebagai media dakwah umat katolik melalui lagu-lagu yang dikemas dalam warna musik tradisional Jawa. Selain itu, slawatan Katolik juga berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat termasuk yang beragama lain. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa slawatan Katolik muncul sebagai perwujudan penghayatan nilai-nilai agama di desa penelitian. sementara bentukbentuk akulturasi slawatan Katolik adalal1 berakulturasi dengan budaya Jawa yang tercennin dari musik gamelan yang di!,runakan, Jirik lagu, dan bahasa Jawa. Di samping itu, slawatan Katolik juga berakulturasi dengan budaya Islam yang tercennin dari isi slawatan yakni bersifat rohani. Slawatan Katolik berfungsi sebagai media dakwah Katolik melalui lagu-lagu dan juga sebagai media hiburan bagi masyarakat luas} }