%0 Thesis %9 Skripsi %A SOLIHIN, NIM.01530797 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2005 %F digilib:26209 %I UIN SUNAN KALIJAGA %T ARAB DALAM AL-QUR'AN (TELAAH ATAS PENAFSIRAN KATA 'ARABIYY DAN A 'RAB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP OTENTISITAS BAHASA AL-QUR'AN DAN ARABISME) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26209/ %X "Arab" sebagai sebuah term dalam kajian sejarah peradaban Islam setidaknya mempunyai lima level pengettian. Pertama, merujuk secara alami kepada orang Badui, yaitu kaum pengembara, terntama pengembara unta padang pasir Arabia. "Arab" dalam pengertian ini sebenarnya mempunyai istilah tersendiri dalam bahasa Arab, yaitu a'rab, sebagaimana biasa digunakan alĀ­ Qur'an. Namun demikian, banyak penulis pra-modem Islam, sebut saja, misalnya lbnu Khaldun tidak jarang menggunakan kata "Arab" dalam pengertian a'riib ketika ia memberikan komentar negatif terhadap satu kelompok masyarakat tertentu di semenanjung Arabia. Kedua, term "Arab" mengandung pengertian seluruh masyarakat yang mengklaim mempunyai ikatan keturunan atau kaitan budaya klasik dengan orang Badui atau dengan bahasa mereka . Pengertian ini tentu saja memasukkan masyarakat Badui yang telah menetap (set/led Bedouin) . P.enggunaan "Arab" semacam ini secara historis terkadang menyatakan secara tidak langsung "muslim", karena kebanyakan muslim awal adalah orang-orang Arab dalam pengertian ini. Ketiga, Arab adalah masyarakat pengguna bahasa Arab dalam pelbagai dialeknya, bagaimanapun kaitan mereka dengan tradisi Badui atau dengan Islam. Dalam pengertian ini seluruh penduduk agraris di jazirah Arabia bisa dinamakan Arab . Selanjutnya term "Arab" digunakan lebih lanjut dalam masyarakat di mana balrnsa fonnal tulis-menulisnya menggunakan bahasa Arab , baik bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa Arab atau sama sekali tidak. Biasanya penggunaan seperti ini terbatas pada level individu . Orang-orang yang menulis dalam bahasa Arab padahal bahasa aslinya sendiri adalah Persi , Spanyol, Turki, atau Kurdi secara kolektif disebut "orang-orang Arab". Terakhir , "Arab" mempunyai pengertian orang-orang yang menggunakan bahasa Arab paling tidak dalam ritual peribadatannya. Penggunaan yang terakhir ini tidak konsisten, membingungkan dan tidak dapat diterima. Term "Arab" sendiri dalam al-Qur'an muncul sebanyak dua puluh satu kali yang tersebar dalam lima belas surat, sebelas kali dalam surat Makkiyah dan sisanya terdapat dalam surat Madaniyyah . Term "Arab" dalam surat-surat Makkiyah biasanya merujuk pada pengertian bal1asa Arab dan orang yang berbangsa Arab . Selumh term "Arab" dalam pengertian seperti ini menggunakan bentuk penisbatan 'arabiyy. Sedangkan tenn "Arab" yang terdapat dalam surat Madaniyyah seluruhnya menunjukkan pengertian orang Badui , dan secara khusus al-Qur'an menggunakan kata a'rab. Term "Arab" yang diwakili secara semantik oleh kata 'arabiyah dan a'rab jika dianalisa secara historis dan semantis, serta menelaah penafsiran kedua kata tersebut dalam beberapa kitab tafsir menurut kronologis pewahyuan, temyata menemukan banyak hal menarik untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut. Bagaimana konsep Arab menurut masyarakat Arab pra-Islam? Bagaimana dan dalam konteks apa saja kedua kata ini digunakan dalam al-Qur'an? Bagaimana perkembangan kedua kata ini sebelum Islam, masa tunmnya al-Qur'an, dan setelal1 al-Qur'an? Bagaimana mufassir menjelaskan makna kedua kata ini? Lalu apa implikasi penafsiran mereka terhadap otentisitas bahasa al-Qur 'an dan isu Arabisme? %Z Drs. H. M. Yusron Asrofi, MA NIP.150201899