@phdthesis{digilib26278, title = {SIKAP KEBERAGAMAAN SANTRI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN PABELAN, MUNGKlD, MAGELANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGANUT AGAMA LAIN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 99522923 NUR AFIATI}, year = {2004}, note = {Dr. Sekar Ayu Aryani, MA}, keywords = {pndok pesantren, pabelan corner, agama-agama}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26278/}, abstract = {Penelitian ini berlatar belakang masalah pluralitas agama di Indonesia. Agama yang dianut oleh rakyat Indonesia mencakup sebagian besar agama yang ada di dunia, seperti ls]am, Kristen, Hindhu, BU{\ensuremath{<}}lha, dan Katolik. Pluralitas yang merupakan sunnatullah dan tidak dapat dihindari keberadaanya, akhir-akhir ini menjadi bahasan utama di kalangan cendekiawan dan media massa, sebagai akibat logis dari kesulitan bangsa dalam mengatasi konflik intern dan ekstem kebangsaan, lebih-lebih dihadapkan pada konflik antar dan intern umat beragama. Penelitian yang mengambil lokasi di Pondok Pesantren Pabelan, Mungkid, Magelang ini bertujuan untuk mengetahui sikap keberagamaan santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pabelan dalam berhubungan dengan penganut agama lain. Sikap keberagamaan ini dilihat dari dimensi keyakinan, ritual, pengalaman, pengetahuan, dan pengarnalan . Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang berbentuk skala Likert atau skala sikap, observasi non partisipan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Metode analisis data kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif, menggambarkan keadaan dan fakta-fak'ta di Japangan secara sistematis dan objektif. Adapun metode analisis data kuantitatif menggunakan method of summated ratings, Bird 1940 dan mengacukan jumlah skor pada kategorisasi jenjang (ordinal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri Madrasah Aliyah Pondok Pabelan bersikap netral dalam berhubungan dengan penganut agarna lain, yaitu dalam hal-hal yang bersifat doktrin atau mendasar seperti, Tuhan, akidah, ritual, dan lain-lain mereka bersikap eksklusif tetapi dalam hal-hal yang bersifat sosial, seperti berhubungan, bekerjasama, tolong-menolong dengan penganut agama lain mereka bersikap inlusif. Adapun sikap santri pada masing-masing dimensi adalah, dalam hal keyakinan santri bersikap eksklusif, dalam hal ritual santri bersikap eksklusif, dalam hal pengalaman santri bersikap netral, dalam hal pengetahuan santri bersikap netral, dan dalam hal pengamalan santri bersikap inklusif.} }