TY - THES N1 - Drs. H. Fauzan Naif, MA ID - digilib26280 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26280/ A1 - NUR HANIFAH ALHUDA, NIM. 97532497 Y1 - 2004/// N2 - Adanya pergeseran dari masyarakat tradisional yang hidup dari ekonomi subsistem, dengan ciri masyarakat statis-tertutup yang sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat tradisional, menjadi masyarakat yang dinamis bercirikan kehidupan urban-industrial telah menjadikan lingkungan tempat perempuan hidup dengan cepat berubah. Sehingga hirnpitan-himpitan realitas kehidupan juga semakin sulit dihadapi. Modernisasi telah merasuk ke segala aspek kehidupan manusia, terutama dalam hal berpenampilan. Dewasa ini, tata cara berpakaian dan berhias manusia terutama perempuan telah sedemikian rupa dan sangat variatif: dari yang sangat sopan, sampai yang sangat terbuka dan rnemamerkan keindahan tubuh, yang dalam Islam sesungguhnya telah ada batasan-batasannya. Penampilan yang mencakup pakaian dan segala aksesorisnya (hiasa) baik yang melekat pada pakaian itu sendiri, maupun yang melekat pada wajah dan tubuh seseorang, menunjukkan identitas pemakainya. Berhias bagi perempuan sesuai dengan tuntutan sifat kewanitaannya dan kecenderungan kepada fitrahnya. Penelitian ini mencoba mengangkat bagaimana pandangan agama, dalam bentuk hadis Nabi Saw., tentang tabarruj, yang selama ini diterjemahkan dengan "berhias", untuk kemudian dipahami secara utuh dan proporsi.onal agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Taharruj mengandung makna sengaja menampakkan kecantikan dan keindahan perempuan yang seharusnya disembunyikan kepada laki-laki lain yang bukan mahram. Berdasarkan pengertian yang sesungguhnya, tabarruj bukan hanya berhias atau berdandan, tetapi juga cara berpakaian dan bergaul. Berdasarkan penelitian penyusun, terdapat empat hadis tentang tabarruj. Kualitas hadis-hadis ini berada pada tingkatan t~ta}Ji]J dan selebihnya }Jasan t~talji]J. Dari sini, langkah pemaknaan hadis dapat diteruskan karena memenuhi kualifikasi maqbiil. Selanjutnya, hadis-hadis ini dikaji dalam bentuk analisis eidetik yang memuat telaah matan, telaah historis, dan generalisasi makna hadis. Pada dataran analisis praktis, pemaknaan hadis diaplikasikan dalam konteks kehidupan saat ini. Hadis-hadis tentang tabarruj menunjukkan larangan untuk tabarruj, yaitu dilarang mempertontonkan kecantikan dan perhiasan perempuan yang seharusnya disembunyikan kepada laki-laki yang bukan suaminya. Tabarruj tidak hanya sekadar berhias seperti yang ditunjukkan dalam makna literalnya, tetapi merupakan perilaku perernpuan yang kompleks mencakup berhias, berpakaian, berpenampilan, gerak-gerik, dan bergaul. Hadis-hadis tentang tabarruj mempunyai implikasi pada aspek hukum yakni menetapkan larangan atau haramnya tabarruj. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - al hadis KW - tabaruj M1 - skripsi TI - HADIS-HADIS TENTANG TABARRUJ (Kajian Ma'ani al-hadis) AV - restricted ER -