TY - THES N1 - Drs. A. Singgih basuki, MA ID - digilib26350 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26350/ A1 - UTOMO, NIM.00520150 Y1 - 2004/08/04/ N2 - Euthanasia merupakan permasalahan yang aktual dan kompleks, karena menyangkut masalah hidup dan mati seseorang. Euthanasia mempunyai arti mengakhiri hidup dengan cara mudah dan tanpa rasa sakit, euthanasia juga sering disebut enjoy death (mati dengan tenang) dari mercy killing (pembunuhan dengan belas kasihan). Tindakan euthanasia sering dianggap sebagai solusi yang tepat oleh sebagian orang untuk rneringankan penderitaan orang sakit yang berkepanjangan agar orang yang sakit tersebut dapat mengalami kematian dengan baik, sehingga permasalahan euthanasia ini tidak luput pula dari perhatian urnat Buddha, mereka berusaha memecahkan masalah ini dengan berpedoman kepada Kitab Suci Tipitaka, sehingga penelitian ini mencoba mengungkapkan pandangan Buddha Theravada dalam menanggapi pennasalahan euthanasia. Secara historis Buddha Theravada dikenal sebagai suatu aliran yang konservatif dalam agama Buddha, karena keorisinilannya dalam menjalankan ajaran-ajaran Buddha, dan memiliki corak khas ajaran menghindari metafisika, sehingga ajarannya bersifat realis dan tidak menganut adanya perenungan-perenungan yang spekulatif, segalanya dikorelasikan dengan hukurn kausalitas (paticcasamuppada) atau hukum kesunyataan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil lagkah pengumpulan data yang diperoleh dari bahan-bahan tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, internet, skripsi, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan permasalahan euthanasia. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan rnenggunakan metode deskriptif-analisis, yaitu data-data dideskripsikan dan diuraikan secara gamblang, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan tepat. Menurut Buddha Theravada tindakan euthanasia (mercy killing) bukanlah merupakan karma yang baik dalam ajaran Buddha Theravada karena tindakan tersebut merupakan tindakan pembunuhan terhadap mahkluk hidup sehingga melanggar sila pertama dalam pancasila Buddhis . Ital ini karena, dalam pandangan Buddha Theravada. belas kesa1ahan dan pemhunuhan tidak bisa muncul secara bersamaan. Karena pennasalahan euthanasia merupakan persoalan mengakhiri hidup mahkluk hidup, maka dalam menanggapi persoalan itu Buddha Theravada melihat motivasi dari pelaksanaan perbuatan euthanasia itu karena niat atau kehendak yang memotivasi perbuatan itulah yang akan menentukan bobot karma. Hal ini karena menurut Buddha Theravada hidupadalah milik yang paling berharga bagi mahkluk hidup. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - EUTHANASIA DALAM PERSPEKTIF BUDDHA THERAVADA AV - restricted ER -