%0 Thesis %9 Skripsi %A AM. Ismatulloh, NIM. 0053 0166 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2005 %F digilib:26359 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Hadis larangan perempuan, mengantar jenasah %P 89 %T HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN PEREMPUAN MENGANTARKAN JENAZAH (Studi Ma'ani Al-Hadis) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26359/ %X Diskursus tentang perempuan dan peranannya dalam masyarakat secara umum menarik untuk dikaji, terlebih apabila dikaitkan dengan wacana-wacana keagamaan, seperti al-Qur'an dan Hadis. Skripsi ini mengkaji hadis tentang larangan perempuan mengantarkan jenazah, hadis ini dikeluarkan dalam beberapa kitab hadis. Dalam skripsi ini penelitian difokuskan pada hadis yang diriwayatkan oleh at -Bukhari. Dalam penelitian ini digunakan metode ma'inl ai-}Jadis. Pertama - tama penelitian dimulai dengan meneliti jalur sanad dan matan hadis yang diriwayatkan oleh al­ Bukhari, dan menghasilkan penelitian bahwa hadis yang diriwayatkan oleh al­ Bukhari berstatus sahih. Hadis tentang larangan perempuan mengantarkan jenazah tidak bisa hanya dipahami secara tekstual, tetapi lebih tepat dipahami secara kontekstual, faktor historis pada saat disabdakannya hadis ini sangat membantu dalam memahami hadis secara benar. Para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadis ini, ada yang memahami secara tekstual dan ada juga yang memahaminya secara kontekstual. Tetapi jumhur ulama berpendapat, bahwa dilarangnya perempuan mengantarkan jenazah lebih bersifat tanzih (waspada agar tidak melakukan yang diharamkan). Dalam perspektif jender, setidaknya ada tiga isu yang berhubungan dengan perm salahan larangan perempuan mengantarkan jenazah. Pertama, adalah isu keadilan. Kedua, adalah isu yang berhubungan dengan pelabelan terhadap perempuan yang dianggap bertugas hanya untuk mengurusi wilayah domestik. Dan yang ketiga, isu yang berhubungan dengan struktur hubungan jender yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan sebagai akibat dari konstruksi sosial yang dikukuhkan oleh interpretasi budaya dan agama. Pengurusan jenazah merupakan suatu kewajiban orang yang hidup terhadap yang mati, dalam pelaksanaannya tidak hanya Iaki-laki yang mendominasi, kaum perempuan pun juga tidak mau ketinggalan untuk ikut serta , sebagaimana dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sama yaitu amar ma 'rufnahl munkar. Dalam menjalankan tugas tersebut manusia dijanjikan ganjaran yang setimpal dengannya. %Z Drs. Suryadi, M.Ag