@phdthesis{digilib26519, month = {April}, title = {BIMBINGAN KEAGAMAAN UNTUK MENINGKATKAN RELIGIUSITAS SISWA SMA N 8 YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13220086 FITRI RAHMAWATI}, year = {2017}, note = {Drs. Abdullah, M.Si}, keywords = {Bimbingan Keagamaan, Religiusitas Siswa.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26519/}, abstract = {Bimbingan keagamaan dalam dunia pendidikan sangatlah penting, disamping perkembangan teknologi komunikasi yang pesat rasa keberagamaan pada remaja harus pula ditingkatkan. Dalam hal ini bimbingan keagamaan diperlukan guna membentuk siswa yang lebih bertanggung jawab dengan dirinya. Serta menghindarkan siswa mendapat masalah yang menyimpang dari norma agama dan masyarakat yang berlaku. SMA N 8 Yogyakarta merupakan sekolah yang berbasis pada umum dan salah satu sekolah di Yogyakarta yang unggul dalam hal akademis, namun sebagai sekolah umum SMA N 8 tidak mengesampingkan pendidikan agama, sehingga metode yang digunakan dalam bimbingan keagamaan dapat mempengaruhi efektifitas bimbingan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode bimbingan keagamaan yang digunakan di SMA N 8 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mengambil latar di SMA N 8 Yogyakarta. Subyek penelitian adalah Guru Agama Islam, Guru BK, Wali Kelas X, dan siswa. Obyek penelitian adalah metode bimbingan keagamaan untuk meningkatkan religiusitas siswa SMA N 8 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis pengumpulan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan merangkum hal-hal pokok dengan menarasikan serta menyimpulkan dari semua hasil sehingga mampu menjawan rumusan masalah. Hasil dalam penelitian ini adalah metode pemberian bantuan yang digunakan di SMA N 8 Yogyakarta untuk meningkatkan kebiasaan membaca kitab suci agama, sholat dan akhlak antara lain: 1. metode pembiasaan, 2. metode keteladanan, 3. metode nasihat, dan 4. metode perhatian. Serta hambatan yang ada dalam pelaksanaan bimbingan keagamaan.} }