%0 Thesis %9 Skripsi %A IRA NURVITANINGRUM, NIM. 13640053 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2017 %F digilib:26658 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Alelopati, Ageratum conyzoides, Amaranthus spinosus, Arachis hypogaea, Chromolaena odorata. %P 77 %T EFEK ALELOPATI GULMA KIRINYUH (Chromolaena odorata), BAYAM DURI (Amaranthus spinosus) DAN BANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26658/ %X Tumbuhan mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain sehingga berpotensi sebagai bahan bioherbisida nabati. Salah satu karakter alelopati yang digunakan untuk menentukan kriteria dalam pemilihan tumbuhan yang akan dijadikan bahan dasar herbisida nabati adalah alelopati yang spesifik menghambat tanaman target dan tidak menghambat non target. Sumber alelopati yang digunakan pada penelitian ini yakni daun gulma kirinyuh (Chromolaena odorata), bayam duri (Amaranthus spinosus) dan bandotan (Ageratum conyzoides) yang diaplikasikan terhadap tanaman non target kacang tanah (Arachis hypogaea L). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ketiga gulma terhadap tanaman non target serta mengetahui gulma yang berpotensi sebagai bioherbisida nabati. Teknik ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut akuades konsentrasi 25 % b/v. Data yang diperoleh dianalisis dengan dengan ANOVA satu jalur, untuk mengetahui perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan ketiga jenis gulma menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kacang tanah. Penghambatan tertinggi pada berat basah oleh Amaranthus spinosus (AS) sebesar 44,3 %, berat kering oleh Ageratum conyzoides (AC) sebesar 29,1 %, waktu munculnya tunas oleh Amaranthus spinosus (AS) 50 %, persentase perkecambahan oleh Ageratum conyzoides (AC) mencapai 30 %, tinggi tanaman oleh Amaranthus spinosus (AS) sebesar 39,9 %, jumlah daun oleh Amaranthus spinosus (AS) sebesar 29,4 % dan yang terakhir jumlah akar oleh Amaranthus spinosus (AS) sebesar 23,4 %. Sedangkan persentase penghambatan terendah yakni Chromolaena odorata (CO) dengan persentase penghambatan berkisar antara 0-25 %, sehingga gulma yang berpotensi sebagai herbisida nabati adalah Chromolaena odorata (CO). %Z Anti Damayanti H, S.Si.M.Mol.Bio., Ika Nugraheni A.M., M.Si.