@phdthesis{digilib26751, month = {May}, title = {STUDI PEMURNIAN MINYAK PELUMAS BEKAS DENGAN METODE ACID-CLAY TREATMENT DAN KOMBINASI ALKILBENZENSULFONAT SEBAGAI UPAYA PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS MENJADI BASE OIL}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 12630041 MUKHAMAD FARIK DARMAWAN}, year = {2017}, note = {Irwan Nugraha, S.Si., M.Sc}, keywords = {minyak pelumas bekas, base oil, alkilbenzensulfonat, acid clay treatment,bentonit.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26751/}, abstract = {Penggunaan minyak pelumas mineral hasil fraksinasi minyak dalam jumlah yang sangat fantastis. Menurut Badan Statistik Republ produksi untuk bahan dasar pelumas sebesar 2.988.000 barel pada tah terbaru menyebutkan konsumsi pelumas di Indonesia mencapai 800. pertahun. Di satu sisi, cadangan minyak bumi kian menipis sehingga pembuatan minyak pelumas juga semakin berkurang. Dengan demiki dalam rangka memanfaatkan kembali minyak pelumas bekas menjadi b prospektif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari teknik daur pelumas bekas melalui metode acid-clay treatment yang dikomb penambahan alkilbenzensulfonat (ABS) dalam prosesnya. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama, taha minyak pelumas bekas menggunakan asam sulfat pekat sebanyak 0,5\% ( memerlukan proses pengendapan selama 24 jam yang sebelumnya diadu jam terlebih dahulu. Kedua, tahap penjernihan minyak hasil desludging larutan ABS murni sebanyak 15\% (v/v) untuk menghilangkan kontam tahap adsorpsi menggunakan bentonit alam sebanyak 8 gram pada minyak pelumas hasil perlakuan ABS, proses adsorpsi dilakukan pada dan pengadukan selama 45 menit. Karakterisasi bentonit ala menggunakan FT-IR dan XRD serta uji sifat fisik meliputi keasaman, pH suspensi solid, kadar air, dan swelling indeks. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode ini dapat sifat fisik minyak pelumas bekas dengan perolehan nilai viskositas kin dan 100 0C (ASTM D 445), specific gravity (ASTM D 1298), dan flas (ASTM D 92) secara berturut-turut yaitu 40,25 mm2/s, 6,904 mm2/s, 0, dan 208 0C data ini tergolong memenuhi standar sebagai base oil. Seda warna (ASTM D 1500) minyak pelumas daur ulang belum memenuhi st dan masih berada pada indeks warna 5,5.} }