eprintid: 26793 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 77 dir: disk0/00/02/67/93 datestamp: 2017-07-24 06:33:05 lastmod: 2017-07-24 06:33:05 status_changed: 2017-07-24 06:33:05 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MAFTUKHIN, NIM. 9753 2476 title: HISTORIOGRAFI HADIS (STUDI ANALISIS TERHADAP KITAB AL-TARIKH AL-KABIR KARYA AL-BUKHARI) ispublished: pub subjects: T divisions: jur_tha full_text_status: restricted keywords: Historiografi Hadis, Kitab al-Tarikh al-Kabir Karya al-Bukhari note: Drs. H. Abdul Chaliq Muchtar, M.Si abstract: Dari serangkaian pembahasan bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan di sini, yaitu: 1. Penulisan sejarah adalah usaha rekonstruksi peristiwa yang terjadi di masa lampau. Penulisan itu bagaimana pun baru dapat dikerjakan setelah dilakukannya penelitian, karena tanpa penelitian penulisan menjadi rekonstruksi tanpa pembuktian. Dalam penulisan dibutuhkan kemampuan menyusun fakta yang benar, baik bertemu langsung maupun lewat perantara yang sudah bertemu dengan obyek yang dituju. Inilah prinsip-prinsip historiografi hadis. Periwayatan hadis atau isnad hadis, adalah rangkaian rawi yang menerima suatu berita, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam lapangan 'ulum al-hadis 'metode yang digunakan untuk memperoleh kejelasan tentang problematika isniid tersebut didekati dengan 'Ilmu Rijal al-hadis’ melalui dua anak cabangnya yakni 'Ilmu Tarikh al-Ruwah (ilmu yang membahas keberadaan para rawi dari segi aktivitas mereka dalam meriwayatkan hadis) dan 'Ilmu al-Jarh wa Ta’dil (Ilmu yang membahas keberadaan para rawi dari segi diterima tidaknya periwayatan mereka). Penggunaan ilmu-ilmu tersebut jelas berhubungan erat dengan proses historiografi. 2. Sebagai sebuah kitab sejarah, kitab al-Tarikh al-Kabir karya al-Bukhari mengandung fungsi yang amat tinggi, tidak ada kitab yang sebaik dari kitab al-Tarikh al-Kabir dibandingkan kitab sejarah rawi pada masanya. Tetapi jika menggunakan analisis fungsional pada masa sekarang, maka kitab al-Tarikh al-Kabir tidak lebih sebagai sebuah kitab informasi rawi yang tidak bisa memberikan data lengkap guna kegiatan penelitian hadis, karena informasi tentang hal ihwal rawi dimulai dari awal hidupnya sampai bagaimana aktivitasnya dan masa-masa akhimya tidak banyak ditemukan di dalam kitab tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan metode penulisan sejarah yang digunakannya. Metode yang digunakan oleh al-Bukhari yaitu bi al-riwayah yang lebih sering dipakai oleh kebanyakan para ahli hadis, terlihat dari segi ketelitian, dan kejujuran, karena seorang ahli hadis .harus memiliki sikap menahan diri dari uraian yang berlebih-lebihan. Seperti halnya al-Zuhri, al- Bukhari dalam penulisan kitab sejarahnya al-Tarikh al-Kabir dapat ditemukan indikasi bahwa ia termasuk ke dalam aliran Madinah dengan ciri penggunaan isnad-nya yang begitu kental karena memang ia adalah ahli hadis. Penuturan sanad dalam penulisan sejarah yang dilakukan oleh al-Bukhari pada kitabnya al-Tarikh al-Kabir cukup untuk dapat diasumsikan bahwa corak penulisan sejarah yang dilakukannya adalah corak khabar. Corak khabar yang dimaksud adalah al-Bukhari mempunyai maksud yang dicapai dalam penulisan kitab sejarahnya, yakni ia ingin meluruskan informasi tentang rawi-rawi selain yang ia ketahui, lebih khusus para rawi yang ditulis ada pada kitab al-Jami' al sahih-nya date: 2004-08-26 date_type: published pages: 80 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MAFTUKHIN, NIM. 9753 2476 (2004) HISTORIOGRAFI HADIS (STUDI ANALISIS TERHADAP KITAB AL-TARIKH AL-KABIR KARYA AL-BUKHARI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26793/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26793/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf