@phdthesis{digilib26899, month = {June}, title = {PENGARUH PLATO ( 427 - 347 SM ) DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT POLITIK AL-FARABI ( 870-950)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 97512368 MAKHRUS}, year = {2004}, note = {Drs. Basir Solissa, M.Ag.}, keywords = {Pengaruh Plato, Pemikiran Filsafat Al-Farabi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26899/}, abstract = {Perjalanan sejarah ilmu pengetahuan yang mula dilahirkan atas retleksi manusia atas apa yang disebut pengalaman (Deskartes), yaitu manusia akan dapat semacam pengertian ketika manusia berada dalam pengalaman dan itu berdasarkan limpahan dan karunia sang pencipta yang memberikan daya kekuatan manusia, yitu akal (ratsio). Sinergitas ilmu pengetahuan yang selalu dibutuhkan manusia dalam menyelesaikan persoalan-persoalan manusia, sehingga apa yang disebut studi komparative menjadi bagian dari proses menumbuhkan dialektika ilmu pengetahuan, guna memperdalam khasanah intelektualitas manusia. Kehebatan Al-Farabi yang mampu melahirkan komparasi filsafat dengan penyesuaiannya dengan pengetahuan agama (Islam), ia menjadi tokoh filsafat timur setelah kehebatan filsafat Yunani Aristoteles dan Plato terhadap perkembangan filsafat. Pada perkembangan filsafat Yunani kekawasan timur banyak dipelajari oleh pemikir-pemikir Islam salah-satunya yaitu Al-Farabi, terutama filsafat Yunani yang termasyhur dikalangan Islam adalah Aristoteles dan Plato, sebagai dua filosof besar Yunani, karena tidak diherankan lagi ekspansi ilmu pengetahuan filsafat bias memberikan pengetahuan-pengetahuan yang rasional berdasarkan data-data yang empiris. Penghayatan filsafat atas penomena alam yang teijadi dalam kehidupan manusia telah memberikan jalan yang rasional, pola-pola yang dibangun oleh manusia adalah bagaimana manusia dapat bertahan hidup dan dapat memahami dalam berbagai aspek yaitu agama dan sosial, maka realisasinya ada pada bagaimana manusia dapat mengejawantah.kan agama dengan berbagai interpretasi yang rasional serta dapat mengejawantahkan sosial kemasyarakatan yaitu ekonomi, hokum (keadilan), sosial budaya dan politik. Kecenderungan pemahaman atas agama melalui pemahaman yang ada dan yang mungkin ada serta yang tidak ada, maka pokok pemahamannya terletak pada metafisika, kemudian dalam pemahaman sosial kemasyarakatan pokok pemahamannya terletak pada politik kenegaraan maka inilah bagaimana filsafat dapat memahami realitas yang ada. Dalam hal ini ekspansi pemikiran Filsafat Plato dibawah formulasi Neo Platonisme datang kekawasan timur yang disinkrctisasi oleh tokoh pemikir timur dalam hal ini Al-Farabi yang mana penulis hanya mengutif pada tilsafat politik Plato yang dipelajari oleh Al-farabi, yaitu dengan melihat dasar-dasar pengaruh filsafat politik Plato dalarn filsafat politik Al-Farabi. Filsafat politik yang dipaparkan Plato dalam teori-teorinya memberikan solusi sosial kemasyarakatan, yaitu bagaimana manusia dapat menciptakan masyarakat yang ideal. Filsafat politik Plato cukup memberikan penserahan kepada para pemikir timur (Islam) salah satunya adalah Al-Farabi terhadap Plato karena filsafat polltik Plato memiliki kemiripan dengan filsafat ketuhanan menurut lslam yaitu terletak pada bagaimana hubungannya makhlik dengan makhluk dan makhluk dengan kholik.} }