@phdthesis{digilib27150, month = {April}, title = {MANAJEMEN PENGEMBANGAN MASYARAKAT: Studi Kasus Pro Dan Kontra Dalam Bisnis Peternakan Babi Di Sidomulyo Godean Sleman}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13230033 Ziana Walida}, year = {2017}, note = {Dr. Abdur Rozaki, M.Si}, keywords = {peternakan babi, lingkungan, konflik, pilihan rasional}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27150/}, abstract = {ZIANA WALIDA. Manajemen Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pro Dan Kontra Dalam Bisnis Peternakan Babi Di Masyarakat Sidomulyo Godean Sleman) Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, UIN Suanan Kalijaga 2017. Penelitian ini meneliti tentang konflik peternakan babi yang terjadi di Dusun gancahan VIII Sidomulyo Godean Sleman. Konflik ini terjadi antara warga yang pro terhadap peternakan babi dan warga yang kontra terhadap peternakan babi. Oleh karena itu peneliti mengambil 3 rumusan masalah sebagai berikut: (1) latar belakang peternakan babi, (2) respon masyarakat terkait peternakan babi. dan (3) bagaimana masyarakat Gancahan memanajemen konflik tersebut?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan penelitian kualitatif, peneliti dapat menggali informasi secara mendalam kepada narasumber dan berada lebih lama di lapangan untuk menggali informasi serta mengamati kondisi sosial di Gancahan VIII. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakankan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teori yang digunakan yaitu ekonomi politik dari Coleman, manajemen konflik dari Wirawan dan bisnis Islam dari Asy?ari. Hasil dari peneltian ini menemukan bahwa peternakan di Gancahan VIII sudah berlangsung sejak lama, dan masyarakat melakukan bisnis babi karena meneruskan bisnis orang tuannya, selain itu adanya solidaritas antar peternak babi dan juga tengkulak babi. Masyarakat ikut-ikutan beternak babi karena tergiur keuntungannya yang besar dan cepat sedangkan pengeluaran untuk modal sangat lah minim. Hasil yang kedua yaitu, respon positif diutarakan pada semua peternak babi baik muslim maupun non muslim, karena peternakan babi ini sangat membantu perekonomian mereka. Sedangkan respon negatife diutarakan pada masyarakat yang terganggu dengan adanya peternakan babi ini, baik muslim dan nonmuslim, karena peternakan limbah peternakan babi sangat mengganggu aktifitas warga, mencemari lingkungan. Hasil yang ketiga yaitu, masyarakat melakukan kompromi yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat masih boleh melakukan ternak babi dengan catatan kandang babi harus berada di tepi-tepi sungai dan masyarakat menginginkan pembuatan setic tank untuk penampungan limbah, namun saran untuk membuat septic tank juga diabaikan oleh sebagian besar peternak, sehingga konflik semakin memanas dan terjadi penutupan. Hingga sekarang pihak-pihak yang terlibat konflik masih belum sepenuhnya akur. Penutupan kandanga hanya berada di RT 07 saja, karena warga dari RT tersebut berteriak untuk menutup peternakan disana.} }