TY - THES N1 - PEMBIMBING: DRS. H.MARDJOKO IDRIS, M.AG ID - digilib2742 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2742/ A1 - ARIF FIANTO - NIM. 01110469, Y1 - 2009/06/24/ N2 - ABSTRAK Ada orang yang mengatakan bahwa bahasa adalah budaya. Dan setiap bangsa, suku, ras dan kelompok memiliki budaya yang berbeda-beda. Ini berarti mereka mempunyai satu bentuk bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya meskipun meskipun secara substansi sama. Hal ini disebabkan karena setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan maksud dan tujuan yang hendak disampaikan melalui bahasa. Dalam ilmu bahasa hal ini dinamakan gaya bahasa (uslub). Dalam kajian bahasa Arab ada salah satu obyek kajian yang cukup menarik dan tidak asing dikalangan orang Arab maupun non arab, yaitu amr (kalimat perintah). Amr digunakan oleh orang arab untuk meminta orang lain agar melakukan hal yang dikehendakinya dan sering digunakan oleh orang yang berkedudukan lebih tinggi dari orang yang diminta untuk melakukan hal itu. Disamping itu bentuk amr juga bisa digunakan untuk tujuan lain, misalnya: do'a, petunjuk, ancaman, harapan dan lain sebagainya. Dari itu nampak bahwa makna yang dikandung oleh kalimat yang menggunakan uslub al amr ada dua macam yaitu: makna hakiki dan makna majazi. Kedua makna tersebut digunakan sesuai dengan tujuan dan maksud yang dikehendaki oleh orang yang menggunakannya. Sedangkan tema yang akan dibahas oleh peneliti berobjek pada ungkapan-ungkapan dalam bentuk ucapan para sahabat, tabiin, ilmuwan dan para ahli hikmah yang terdapat dalam buku yang berjudul Laisa min Qoul an Nabi saw. karangan DR. Muhammad Fuad Syakir tahun 2001, buku tersebut berisi 97 ungkapan yang dianggap oleh banyak orang adalah sabda Nabi saw. Namun tidak ada salahnya jika kita mengambil obyek kitab tersebut, karena ungkapan-ungkapan yang ada dalam kitab tersebut banyak yang berupa nasehat dan ajakan kebaikan. Berdasarkan obyek kajian yang peneliti ambil yaitu uslub al amr, terdapat 21 ungkapandalam kitab tersebut yang mengandung uslub al-amr. Disini peneliti akan menganalisa apa saja bentuk uslub al-amr yang terdapat dalam ungkapan-ungkapan tersebut? Dan apakah makna yang terkandung dalam uslub al-amr yang terdapat di dalamnya? Dan bagaimana penggunaannya berdasarkan muqtadhal hal-nya? Sedangkan metode yang peneliti gunakan adalah metode kepustakaan yaitu menganalisa ungkapan-ungkapan tersebut dari segi kebahasaan dengan bantuankitab-kitab yang berisi tentang kebahasaan, menguraikan tentang uslub al-amr kemudian menerapkannya dalam ungkapan-ungkapan tersebut dan mengambil kesimpulan dari analisa tersebut. Data sementara yang peneliti dapatkan adalah bahwa dalam ungkapan-ungkapan tersebut banyak terdapat uslub al-amr yang berbentuk jumlah insyaiyah dan memiliki makna hakiki dan sebagian lain bermakna majazi. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - gaya bahasa (uslub) KW - uslub al amr KW - hakiki KW - majazi M1 - skripsi TI - USLUB AL AMR FI KITAB LAISA MIN QOUL AN NABI S.A.W LI DR. MUHAMMAD FUAD SYAKIR (DIRASAH TAHLILIYAH BALAGHIYAH) AV - none ER -