%0 Thesis %9 Masters %A NUR AMINAH NST, SHUM, NIM. 1520510092 %B PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA %D 2017 %F digilib:27467 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K KH. Masrur Ahmad, Pemikiran, Pluralisme Agama. %P 141 %T PEMIKIRAN KH. MASRUR AHMAD TENTANG PLURALISME AGAMA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27467/ %X Penelitian ini dilatar belakangi kegelisahan akademik berdasarkan penelusuran secara teoritis dan secara empiris bahwa setiap individu harus mampu menjaga keharmonisan masyarakatnya agar tetap bisa mempertahankan slogan “Bhineka Tunggal Ika,” jika hal tersebut gagal diwujudkan besar kemungkinan akan terjadi konflik diantara umat beragama. Maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran dan penerapan pluralisme agama yang dipraktekkan oleh pimpinan pesantren al-Qodir (KH. Masrur Ahmad) dalam menjalin hubungan baik dengan antar kelompok dalam Islam dan antar kelompok umat beragama? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara teoritis dan empiris hasil pemikiran KH. Masrur Ahmad dalam menjalin hubungan harmonis di dalam perbedaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang terfokus pada pemikiran KH. Masrur Ahmad tentang pluralisme agama dengan menggunakan teori analisis isi. Konsep yang ditawarkan dalam mendefinisikan bahwa KH. Masrur Ahmad adalah tokoh pluralis, meliputi tiga kesatuan yaitu, doktrin, pemikiran, dan konteks. Metode yang digunakan adalah mengikuti empat langkah yang ditawarkan oleh tokoh sejarawan bernama Kuntowijoyo yakni, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH. Masrur Ahmad memiliki pemikiran tentang pluralisme agama, disebabkan oleh tiga alasan yakni, sejak kecil (sejak duduk di bangku SD) beliau sudah terbiasa berteman dengan non-Muslim, ia terdoktrin oleh sosok Gus Dur yang merupakan bapak pluralis, dan memiliki referensi tersendiri yang terdiri dari dalil-dalil al-Qur’an, hadits, dan sejarah Nabi Muhammad saw. Selanjutnya, pemikiran dan perilaku pluralisme agama KH. Masrur dibuktikan dengan keseriusannya dalam membangun interaksi dengan beberapa organisasi Islam dan juga menjalin relasi dengan umat non-Muslim yang ia anggap sebagai makhluk Tuhan yang harus diberlakukan sebagai manusia selayaknya. Karena apa pun yang Allah swt., ciptakan di muka bumi memiliki manfaat masing-masing. %Z Prof. Dr. Faisal Ismail, M.A,