@phdthesis{digilib27587, month = {August}, title = {KOLABORASI GURU BK DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KESISWAAN DALAM MENGATASI KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 13220062 ARDI WAHYU SAPUTRA}, year = {2017}, note = {Drs. H. Muhammad Hafiun, M.Pd.}, keywords = {kolaborasi guru bimbingan konseling, kedisiplinan siswa}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27587/}, abstract = {Latar belakang dari masalah ini adalah masalah kedisiplinan khususnya datang terlambat masuk sekolah. Kedisiplinan menjadi masalah serius di SMA N 1 Kota Mungkid. Itu karena di sekolah tersebut sangat menjunjung tinggi nilainilai kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan pondasi awal berjalannya proses belajar-mengajar yang baik. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka keterlambatan siswa masuk sekolah ini salah satunya dilakukan kolaborasi guru bimbingan dan konseling dengan wakilkepala sekolah bidang kesiswaan. Penelitian ini bertujuan untunk mengetahui seperti apa bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan antara guru bimbingan dan konseling dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah 3 guru BK, siswa yang sering terlambat, dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Objek dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan guru BK dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa di SMA N 1 Kota Mungkid. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.analisi data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa di SMA N 1 Kota Mungkid ada 2 yaitu bentuk usaha formal dan bentuk usaha informal. Bentuk usaha formal yang dilakukan yaitu rapat koordinasi untuk menentukaan pembinaan berdasarkan pelanggaran siswa. Bentuk usaha informal meliputi (1) konseling individu, (2) konseling kelompok, (3) teguran, (4) nasihat, (5) pembinaan, (6) program buku pribadi siswa, (7) program kedisiplinan.} }