@phdthesis{digilib27597, month = {August}, title = {KONSELING INDIVIDU PADA SANTRI BROKEN HOME DI PONDOK PESANTREN BANGUNJIWO BANTUL (STUDI KASUS PADA DUA ORANG SANTRI BROKEN HOME)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 13220105 M ANWAR KAMIL}, year = {2017}, note = {Drs. H. Abdullah, M.Si.}, keywords = {Konseling Individu Dan Santri Broken Home}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27597/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan serta mendiskripsikan dari rumusan masalah terkait bagaimana metode konseling dalam menangani santri Broken Home di Pondok Pesantren Bangunjiwo Bantul. Latar belakang dalam penelitian ini, adanya santri dari keluarga broken home yang mempunyai perilaku negatif di Pondok Pesantren Bangunjiwo, santri yang mengalami broken home sering melakukan pelanggaran di pondok pesantren, Suka berbohong, mencurangi santri lain bahkan suka menyendiri serta mudah stres. Sudah semestinya bagi semua elemen pondok pesantren bawahsanya harus mengatasi masalah yang dihadapi santri. Jika hal tersebut tetap dibiarkan, maka kedepannya akan ada banyak hal?hal buruk yang mereka lakukan di masyarakat nanti. Untuk itu perlu adanya peran pengasuh untuk memberi layanan bimbingan dan konseling kepada santri yang mempunyai perilaku negatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pengasuh pondok pesantren bangunjiwo yaitu bapak KH. Muslih Ilyas yang merupakan pendiri sekaligus yang mempunyai pondok pesantren, serta dua santri yang dilatarbelakangi keluarga broken home, khususnya santri pendiam dan santri yang suka berbohong serta melanggar aturan pondok pesantren. Objek dalam penelitian ini sendiri adalah pendekatan apa saja yang digunakan pengasuh dalam mengatasi masalah serta penyelesaiannya pada santri. Adapun pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data sendiri menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode konseling individu yang digunakan pengasuh pada dua orang santri broken home di pondok Pesantren Bangunjiwo Bantul adalah: Pertama, konseling direktif yaitu pengasuh pondok lebih berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kepada dua santri. Kedua, konseling eklektif yaitu pengasuh memberi kesempatan kepada dua santri untuk mengungkapkan permasalahan secara bebas, namun pengasuh juga memberi saran, nasehat serta pemahaman agar kedua santri bisa memutuskan sendiri alternatif pemecahan masalah yang dialami.} }