TY - THES N1 - Fatiyah, S.Hum., M.A. ID - digilib27674 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27674/ A1 - MILA PUSPITASARI, NIM. 10120035 Y1 - 2017/05/30/ N2 - K.H. Ali Basyar merupakan pengasuh ketiga Pondok Pesantren Bani Syahir. Pondok pesantren ini merupakan pesantren pertama yang dibangun di Cibingbin, Kuningan, Jawa Barat. Pondok pesantren ini didirikan pada tahun 1955 oleh K.H. Djalaluddin. Pada masa kepemimpinan K.H. Ali Basyar di Pondok Pesantren Bani Syahir, ia melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan, sarana prasarana, dan ekonomi. Dalam pendidikan, ia mempertahankan sistem pengajaran sorogan dan bandongan menjadi sistem kelas. Dalam bidang sarana dan prasarana, ia mengubah bangunan yang lama menjadi bangunan yang modern. Dalam bidang ekonomi, ia mampu membidangi pengembangan sektor ekonomi pesantren, seperti pembentukan home industry sebagai rumah produksi ekonomi, baik di bidang pertanian maupun di bidang kerajinan. Hal yang menarik dari penelitian tokoh ini karena tokoh tersebut mampu mengembangkan pondok pesantren dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pembangunan. Selain itu, ia juga tetap konsisten dengan visi pondok pesantren, yaitu mempertahankan tradisi salafiyah. Pondok pesantren tersebut tetap dapat mempertahankan eksistensinya, meskipun banyak bermunculan pondok pesantren baru yang bercorak modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah kepemimpinan K.H. Ali Basyar dan perannya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Bani Syahir Cibingbin, Kuningan, Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi. Dari pendekatan tersebut diharapkan dapat dikaji secara mendalam tentang peranan sosial seorang tokoh masyarakat. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori kepemimpinan Max Weber. Teori kepemimpinan ini berusaha untuk mendeskripsikan tentang kepemimpinan K.H. Ali Basyar dalam memimpin Pondok Pesantren Bani Syahir. Dari kepemimpinannya tersebut dapat dilihat seberapa besar peranan K.H. Ali Basyar dalam mengembangkan Pondok Pesantren Bani Syahir. Sebagaimana dijelaskan oleh Max Weber, bahwa kepemimpinan dibagi ke dalam tiga jenis otoritas, yaitu otoritas karismatik, otoritas tradisional, dan otoritas legal-rasional. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, meliputi empat tahapan, yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsep kepemimpinan K.H. Ali Basyar meliputi kepemimpinan dalam pesantren, kepemimpinan dalam keluarga, dan kepemimpinan dalam masyarakat. Gaya kepemimpinan K.H. Ali Basyar dapat dilihat dari cara atau kebijakan yang ditempuh dalam kepemimpinannya. Adapun gaya kepemimpinannya adalah paternalistik, bersifat melindungi dan mengayomi; karismatik, wibawa yang dimilikinya ketika memimpin; dan transformasional yang memberikan inspirasi bagi santrinya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kepemimpinan KW - Pondok Pesantren KW - Bani Syahir. M1 - skripsi TI - KEPEMIMPINAN K.H. ALI BASYAR DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN BANI SYAHIR CIBINGBIN, KUNINGAN, JAWA BARAT (1996-2014) AV - restricted ER -