%A NIM. 13120022 IBNATI FAIQOH %O Dra. Himayatul Ittihadiyah, M. Hum %T PONDOK PESANTREN AL-IMAN BULUS, GEBANG, PURWOREJO TAHUN 1955-2015 M %X Pondok Pesantren Al-Iman merupakan pondok pesantren tertua di Kabupaten Purworejo yang berdiri sejak abad XVIII. Pendirinya adalah Mbah Ahmad Ngalim (wafat 1 Jumadilakhir 1262 H/1842 M). Pondok pesantren ini pernah mengalami kekosongan dua kali yaitu setelah wafatnya Mbah Ahmad Ngalim selama kurang lebih tiga tahun dan setelah pindahnya Sayyid Dahlan ke Masjid Kauman Purworejo selama kurang lebih dua puluh tahun. Adapun tokoh legendaris yang membangun kembali pondok pesantren tersebut adalah Sayyid Agil. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, untuk melihat proses perubahan yang terjadi dalam Pondok Pesantren Al-Iman dan interaksi sosial kyai kepada santri, santri kepada kyai, dan santri kepada santri. Teori yang digunakan adalah teori perkembangan menurut Ibnu Khaldun. Teori ini menjelaskan bahwa negara yang mengalami keruntuhan kemudian tumbuh negara baru, maka negara baru tersebut tidak bermula dari nol tetapi mengambil peninggalan negara yang lama, melengkapinya, dan menciptakan kebudayaan yang lebih maju dari sebelumnya, sebagaimana yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Iman. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yaitu dengan langkah heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Iman terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Setiap generasi memiliki ciri khas perkembangan yang berbeda-beda. Sayyid Muhammad merupakan pencetus sistem pendidikan klasikal di pesantren Bulus, kemudian pada masa Sayyid Dahlan pendidikan klasikal tersebut diberi nama Madrasah Al-Islamiyah. Pada masa Sayyid Agil, nama Al-Islamiyah berganti menjadi Al-Iman. Pondok Pesantren Al-Iman saat ini merupakan buah dari jerih payah Sayyid Agil. Dengan pemikirannya yang maju, ia berhasil mengembangkan pondok pesantren dan madrasah yang unggul dalam kitab kuning dan bahasa Arab, sehingga mendapat julukan „Sekolah Arab‟. Pada periode berikutnya, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh Sayyid Hasan. Pada masa ini, pondok pesantren semakin berkembang pesat di berbagai bidang seperti pendidikan, sarana prasarana, ketrampilan, kesenian, organisasi, dan kuantitas santri. %K Pondok Pesantren Al-Iman Bulus, Gebang, Purworejo %D 2017 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib27699